Netty Prasetiyani Aher: Pemerintah agar memantau pasien isoman Covid-19 untuk menekan angka kematian. (Foto/dokpribadi)

Nasional

Mengerikan, Indonesia Juara Angka Kematian Akibat Covid, DPR: Pantau Pasien Isoman!

Rabu 28 Jul 2021, 15:11 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mengerikan, dari data kasus kematian harian karena Covid-19 pada Rabu 28 Juli 2021, tercatat 2.069 orang.

Berdasarkan catatan ini Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia untuk kasus pasien meninggal akibat Covid-19. 

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar memantau pasien isoman untuk menekan angka kematian, Rabu 28 Juli 2021.

Netty mengatakan, pasien bergejala ringan dan sedang diminta melakukan isoman karena faskes (fasilitas kesehatan) dan rumah sakit tidak mampu menampung.

Implikasinya, pemerintah harus memantau pasien isoman dengan cermat, termasuk menyediakan konsultasi dokter, obat-obatan dan asupan bergizi.

Kurangnya pantauan dan dampingan  membuat jumlah kematian pasien isoman meningkat," ujar Netty dalam keterangan media.

Netty menyesalkan penanganan pandemi  dari aspek kesehatan yang masih kedodoran.

Angka testing dan tracing terus menurun, sementara postivity rate lebih tinggi dari standar WHO.

Kasus baru bertambah 45.203, hingga 18 Juli 2021, tercatat 180 daerah berstatus zona merah.

Dari aspek ekonomi, pemerintah juga belum efektif melakukan upaya pemulihan, antara lain ditandai dengan adanya 19,10 juta orang usia kerja atau 9,30 persen yang terdampak Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi masih melambat, jumlah pengangguran dan masyarakat miskin akibat terdampak pandemi meningkat.

Sayangnya pemerintah gagap merespon kondisi ini sehingga bansos dengan jumlah kecil pun terlambat dicairkan.

Terkait penanganan pasien isoman, seharusnya tersedia tenaga pendamping untuk memantau perkembangan gejala.

Seharusnya pemerintah dapat menggalang tenaga relawan melalui kolaborasi dengan ormas atau komunitas masyarakat.

Telemedicine untuk memantau pasien isoman, dapat digunakan sebagai alternatif solusi.

Namun, teknologi ini belum sepenuhnya efektif mengatasi problem pasien isoman, sebab tidak semua lapisan masyarakat tahu, paham dan memiliki akses  telemedicine.

Oleh karena itu, Pemerintah harus menggencarkan sosialisasi telemedicine dan memudahkan aksesnya agar menjangkau semua lapisan masyarakat.

"Kendala kedua, diagnosis dokter melalui telemedicine kurang efektif, baik karena rendahnya kemampuan komunikasi pasien, maupun keterbatasan dokter untuk mengidentifikasi  gejala secara online. Ini pun perlu mendapat perhatian dan dicarikan langkah antisipasinya," tutup Netty.

Tags:
penanganan-covid-19dampak covid-19indonesia negara dengan kematian tertinggi covid-19Angka Kematian Covid-19pasien covid-19 meninggal

Administrator

Reporter

Administrator

Editor