Wapres Minta Generasi Muda Bantu Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah

Senin 26 Jul 2021, 16:30 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saat video konferensi masyarakat PSBI. (foto: ist)

Wapres KH Ma'ruf Amin saat video konferensi masyarakat PSBI. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin minta generasi muda untuk membantu meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah secara luas.

"Peran generasi muda sangat strategis dalam meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah secara luas,"  terang Wapres.

Itu disampaikan KH Ma'ruf Amin saat membuka acara Temu Ilmiah Nasional (Temilnas) ke-20 Tahun 2021 Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres di Jl. Diponegoro, Jakarta, Senin (26/07/2021).

Kegiatan itu, bertema “Peningkatan Literasi Keuangan Syariah sebagai Upaya Akselerasi Dakwah Ekonomi Islam Indonesia yang Inklusif”.

 “Generasi muda harus mampu memasyarakatkan pemahaman bahwa ekonomi dan keuangan Syariah adalah pilihan yang tidak saja rasional, inklusif, dan berkeadilan tapi juga sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah,” ungkap Wapres.

Wapres menandaskan salah satu faktor fundamental yang menentukan keberhasilan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah upaya peningkatan literasi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.

 "Semakin tinggi literasi ekonomi dan keuangan syariah pada masyarakat maka akan semakin tinggi pula penggunaan barang dan jasa yang halal dan sesuai syariah oleh masyarakat. Pada gilirannya hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah secara berkelanjutan,” jelas Wapres.

Wapres menyampaikan bahwa berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) tahun 2020, indeks literasi ekonomi dan keuangan syariah nasional masih sebesar 16,2 persen.

"Untuk itu, diperlukan kerja keras dalam peningkatan literasi masyarakat baik melalui edukasi akademik maupun sosialisasi, serta mengedepankan kolaborasi berbagai pihak dengan pemanfaatan teknologi digital, khususnya di tengah situasi pandemi saat ini," terang Wapres.

Wapres mengungkapkan bahwa tren ekonomi syariah di tengah pandemi justru menunjukkan kinerja yang cukup baik. “Dari Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2020 oleh BI, diketahui bahwa jika diwakili sektor prioritas pengembangan ekosistem halal value chain (pertanian, makanan halal, fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim), kontraksi ekonomi syariah Indonesia pada 2020 mencapai -1,72% (year on year), tidak sedalam yang dialami ekonomi nasional yang mencapai -2,07%”.

“Laporan Islamic Finance Country Index (IFCI) Tahun 2020 juga menyebutkan bahwa dari 42 negara yang disurvei terkait keuangan syariah, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan skor 82,01 setelah Malaysia,” jelas Wapres.

Berita Terkait
News Update