Hotel Indonesia dibangun untuk menerima para atlit dan tamu undangan, kompleks gelora Senayan beserta stadion beratap melingkar yang tak ada duanya di dunia, termasuk jalan potong baru yang dibuat setengah lingkaran dan menyerupai daun semanggi atau klaverblad, hingga pembangunan Monas, Tugu Selamat Datang, Masjid Istiqlal dan masih banyak lagi.
Bagi Bung Karno, sesuatu yang dapat membangkitkan kebanggaan adalah hal penting.
Asian Games 1962 berlangsung sukses. Akan tetapi, sekali lagi, Bagi Soekarno, antara olah raga dan politik tidak bisa dipisahkan.
Saat itu, Indonesia mengambil sikap untuk tidak mengikutsertakan Israel dan Taiwan dengan tidak mengeluarkan visa bagi delegasi mereka. Hal tersebut dilakukan demi penghormatan atas negara-negara Arab dan China.
Bagi Indonesia, apa yang dilakukan bukanlah mencampuradukkan antara olah raga dan politik. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Terlebih sikap penolakan terhadap Israel dan Taiwan, juga sikap atas invasi Soviet ke Afganistan yang menjadikan Indonesia memboikot Olimpiade tahun 1980.
Sikap tegas tersebut karena Indonesia berangkat dari prinsip bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Atas sikap politik di tahun 1960an tersebut, Indonesia mendapat protes keras dari Asian Games Federation, pengurus Olympic Games, dan Komite Olahraga Internasional.
Terhadap teguran tersebut, Sukarno tidak gentar, "IOC telah menunjukkan bahwa IOC hanyalah sebuah alat imperialisme, termasuk politik. Olimpiade telah terbukti secara terbuka sebagai alat imperialisme.
Maka lebih baik kita terus terang saja, bahwa sport tidak dapat dipisahkan dengan politik, dan Indonesia secara terang-terangan sekarang mengusulkan untuk menggabungkan olahraga dengan politik," ujar Bung Karno dalam pidatonya.
Lebih dari itu, Sukarno justru seolah menunjukkan kemandirian dan prinsip berbangsa bernegera dengan mengadakan ‘olimpiade tandingan’ dengan apa yang dinamakan GANEFO.
Ganefo yang diadakan selang setahun dari Asian Games meruapakan kependekan dari Games of New Emerging Forces yang berarti Pesta Olahraga Negara-negara Berkembang.
Ganefo diikuti juga oleh negara-negara Eropa, Afrika dan Amerika Latin. Melalui Ganefo, Indonesia ingin menunjukkan keberpihakan, prinsip ideologi dan perjuangan akan suatu tata dunia baru yang bebas dari segala belenggu penjajahan yang menghisap, yang mengkerdilkan harga diri bangsa.