Pesan umum yang disampaikan kepada warganya adalah tetap di rumah dan minimalkan gerakan dan interaksi sosial sebanyak mungkin. Maknanya warga diminta tetap tinggal di rumah, tidak melakukan aktivitas keluar rumah.
Kasus Covid di Singapura yang berpenduduk 5,704 juta jiwa itu hingga kemarin totalnya 63.440, sembuh 62.543, meninggal sebanyak 36 orang.
Yang tak kalah pentingnya adalah memperbanyak testing dan melacak kontak erat pasien Covid. Ini menjadi penting karena dengan melacak orang – orang yang telah berinteraksi dengan warga yang terinfeksi dapat menelusuri sejauh mana potensi penularan telah berkembang.
Selain, tentunya segera mencegah terjadinya penularan terhadap warga yang telah berinteraksi dengan pasien Covid-19. Ini yang disebut tracing.
Pola penanganan pandemi di kedua negara yang disebutkan tadi, tak jauh berbeda dengan negera kita. Beda nama kebijakan, tetapi tujuan yang hendak dicapai adalah menekan angka penularan sekecil mungkin melalui pembatasan – pembatasan aktivitas masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi dan budaya.
Dengan membatasi mobilitas dan pergerakan masyarakat, diharapkan tidak lagi ada aktivitas yang menimbulkan kerumunan dan kumpul-kumpul yang berpotensi terjadinya penularan.
Boleh berkumpul asal tidak lebih dari 2 orang seperti diterapkan di Singapura adalah upaya untuk lebih meningkatkan disiplin protokol kesehatan, menjauhi kerumunan. (Jokles)