JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Permal Mbah Mijan angkat bicara mengenai pandemi Covid-19 di Indonesia yang belakangan ini semakin meresahkan masyarakat.
Walaupun pemerintah sudah menerapkan PPKM Darurat, akan tetapi angka kasus Covid-19 masih juga melonjak tajam.
Menanggapi hal itu, Mbah Mijan melalui akun Twitter @mbah_mijan menyebut jika pandemi sejak dulu sudah ada.
Mbah Mijan juga menyebut jika kita sebagai umat manusia harusnya bisa saling kerja sama atau gotong royong.
"Nusantara butuh Ruwatan Massal, guna membuang "Sengkolo Sukerta", namun sayangnya, tradisi Ruwatan sudah dianggap tak relevan oleh jaman
Cara menaklukan Pagebluk/wabah/epidemi era dulu, dengan ruwatan sebagai penguatan mental dan spiritual (imunitas)," tulisnya.
Ruwatan menurut Mbah Mijan merupakan ritual khusus untuk membasmi pandemi yang sejak dulu sudah terjadi.
"Ruwatan dimaknai sebagai ritual khusus melawan "Pagebluk", saling menguatkan rasa bahwa manusia adalah makhluk pemberani.
Esensi inti Ruwatan adalah membangun imunitas tubuh, bahkan Dalang Wayang Kulit adalah tokoh sentral pelaku ruwatan," ucap Mbah Mijan.
Lanjut Mbah Mijan, kita sebagai manusia harus kuat dan berani, karena sebelumnya pandemi bisa musnah dengan sosok orang-orang yang berani.
"Pandemi/wabah/pagebluk bukan kali ini saja terjadi, epidemi sudah ada sejak jaman dulu kala. Akhirnya sirna dimakan imun keberanian.
"Esuk Loro Sore Mati" adalah kalimat khas Pagebluk yang artinya, Pagi Sakit Sore Mati, sebagai gambaran dampak kengerian sebuah pagebluk," tulisnya.
Dalam pesannya yang terakhir, Mbah Mijan juga menyebut melawan pandemi memang butuh kekompakan, namun hal itu sangat sulit di masa ini.
"Dulu, ketika pagebluk melanda, masyarakat gotong-royong, bahu membahu saling menguatkan bukan menebar ketakutan.
Jaman berganti, sepertinya "Kompak" adalah kata yang mudah diucapkan tapi sulit diwujudkan. Jagalah kesehatan Guys, The End," ujarnya. (cr09)