Supir Pribadi Banting Stir Jadi Tukang Mie Ayam, Pasang Slogan Sehat dan Alami

Senin 12 Jul 2021, 02:37 WIB
Sudah 25 tahun mantan supir pribadi ini sukses menjual Mie Ayam racikannya sendiri. (Foto/Poskota.co.id/Romaida)

Sudah 25 tahun mantan supir pribadi ini sukses menjual Mie Ayam racikannya sendiri. (Foto/Poskota.co.id/Romaida)

Dengan bantuan sang adik, istrinya dibantu untuk melayani para pembeli selagi dirinya bekerja menjadi supir. Hal tersebut pun berlangsung hingga tahun 2017, Suroto diminta mengundurkan diri dari tempat kerjanya.

Saat itu keadaan ekonominya sangat terdesak lantaran Pendidikan anak-anaknya sedang membutuhkan banyak biaya. Dia akhirnya memutuskan untuk menekuni bisnis mie ayamnya. Dan terjun melayani langsung para pembeli.

“Tahun 2017 saya diminta mengundurkan diri, terus kata anak saya ketimbang kerja ambil supir lagi, enggak bisa jualan. Lebih baik ambil jualan. Kata anak saya yang gede. Dia bilang, mie mah enggak ada matinya. Jadi saya ambil jualan, enggak cari kerja lagi,” tuturnya.

“Motor akhirnya saya jual buat nutup-nutupin kekurangan, gitu,” imbuhnya. 

Dia mulai mencari tempat baru karena diminta untuk pindah jualan dari depan pabrik sang mantan majikan. Suroto akhirnya mendapat tempat gratis setelah izin dari pemilik balai pustaka.

“Saya enggak diizinin lagi jualan di depan pabrik, akhirnya istri saya coba minta izin sama pemilik balai pustaka, kebetulan rumah saya di belakang, alhamdulillah dapat izin, gitu,” kata Suroto. 

Pernah Ditawar 20 Juta

Dalam kurun 25 tahun terakhir, Suroto tak menampik bahwa banyak pihak yang mengajaknya bekerja sama. Mulai dari tawaran investasi hingga franchise atau bisnis waralaba. Dia bahkan mengaku pernah ditawar 20 juta untuk harga brand franchise mi ayamya.

Namun dia mengaku saat ini belum siap. Mengingat itu berarti dirinya harus menyuplai 50 hingga 100 porsi lagi perhari untuk memenuhi kebutuhan franchise. Suroto menyebut dirinya belum sanggup. Karena sampai saat ini, semua bahan makanan dikerjakan sendiri.

“Pernah ada orang Cina, dia minta bahan jadi 50 porsi satu hari, orang Cina begitu biasanya. Ada yang balik lima kali ke sini ngajak kerjasama nawarin sampai 20 juta, tapi saya-nya belum sanggup," bongkar Suroto.

Hingga saat ini, Suroto hanya menyuplai satu tempat miliki gerobak mie ayam milik adiknya saja di Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Salah satu kendala lain yang membuatnya belum berani memperlebar sayap karena tempat tinggalnya yang kecil.

“Saya terbentur sama tempat, kalo saya punya tempat dan luas saya berani terjun kayak gitu .Saya yang masalah bukan tempat jualan, tapi rumah buat olah bahan dari nolnya itu,” paparnya.

Berita Terkait
News Update