MATRAMAN, POSKOTA.CO.ID - Melaporkan pelanggaran protokol kesehatan di lingkungan rumahnya di Jalan Sukun Delapan RT 09/01, Kelurahan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, seorang warga malah mendapat intimidasi. Wanita ini menilai data dirinya saat melaporkan kejadian itu melalui aplikasi Jaki bocor sehingga warga marah dengannya.
Adalah Niken Purnama, yang menjadi korban intimidasi usai melaporkan pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi dilingkungan rumahnya. Ia mendapatkan ejekan dari tetangga di lingkungan tempat tinggalnya bahwa pihaknya didatangi petugas Satpol PP yang juga menyebut laporan itu disampaikan olehnya.
Diceritakan Niken, setelah dirinya melaporkan pelanggaran prokes di sana, Satpol PP Jakarta Timur dengan cepat bergerak. Namun, setelah itu warga menjadi tahu kalau yang melaporkan ke Aplikasi Jaki adalah dirinya meski sudah memberikan nama anonim pada Jumat (9/7).
"Saya curiga kalau data dirinya yang menggunakan akun anonim ini bocor dan akhirnya disebarkan oleh petugas Satpol PP," katanya, Senin (12/7).
Akibat hal itu, kata Niken, pagi harinya ia pun mendapat teriakan dari warga tepat didepan rumahnya. Dimana warga mengintimidasi sekaligus mengejek dirinya yang berada didepan rumah.
"Hari berikutnya warga teriak-teriak di depan rumah pas sore, ibu-ibu lah itu woi pakai masker lu semua dibikin viral nanti, jaga jarak," ujar Niken meniru suara ibu-ibu.
Tak berhenti disitu, Niken mengaku pada malam harinya, sekitar pukul 23.00 WIB, anak remaja dan beberapa orang dewasa kembali mengintimidasi dengan kata yang sama seperti ibu-ibu. Dan keesokan harinya, ia mendengar pecakapan emak-emak kalau Satpol PP yang datang adalah teman warga yang biasa sering makan bareng.
"Saya juga melihat dan mendengar ada yang sebut nama saya. Sampai sekarang ini saya merasa diintimidasi karena masih disindir-sindir," ucapnya.
Dikatakan Niken, ia dan kedua orang tuanya sedang menjalani isolasi mandiri pasca terpapar Covid-19. Dan selama menjalani isolasi, ia juga mengaku tidak mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah atau pun RT dan RW yang hingga kini disebutnya tidak menanyakan kondisi kesehatan mereka.
"Masih takut saya diintimidasi, saya khawatir orang tua saya, lagi ikut isoman punya kormobid takut kenapa-kenapa," jelas dia.
Sebagai informasi, Niken Purnama melaporkan warga Jalan Sukun Delapan, Kecamatan Matraman karena abai terhadap protokol kesehatan. Dimana warga tidak menggunakan masker saat keluar rumah dan berkerumun di salah satu rumah warga.
Setelah melaporkan, justru warga langsung bisa menebak kalau Niken lah yang melaporkan ke Aplikasi Jaki. Ia pun merasa ada kebocoran data informasi karena warga bisa tahu dirinya yang melaporkan. Wanita ini pun mencerikan hal ini ke akun sosial media Twitternya bernama @Niken_Purnama. (Ifand)