JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Totatalitas, kejujuran dan 'mikul dhuwur mendhem jero'. Itulah tiga (3) prinsip hidup yang selalu dipegang oleh H. Harmoko sepanjang hidupnya. Tiga prinsip itu pula yang diajarkan kepada anak-anaknya.
Tiga prinsip ini diungkapkan oleh Azisoko Harmoko, putra H. Harmoko saat membuka acara tahlilan hari ke-7, Sabtu (10/07/2021) yang dilaksanakan secara virtual.
Dari usia belia, beliau Bapak sudah merantau meninggalkan kampung halaman bapak di desa Patianrowo, Kertosono, Nganjuk.
Merangkak dari nol hingga meraih sukses dan menjadi panutan kami semua. Totalitas, kejujuran dan mikul dhuwur mendhem jero. Itulah 3 prinsip yang Bapak selalu pegang selama hidupnya.
"Assalamualaikum warrohmatullah hiwabarokatuh... Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT serta salam dan sholawat kita sampaikan ke junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW," ucap Azisoko membuka acara.

Bapak Azisoko Harmoko dan Ibundanya saat acara Tahlilan dan Doa untuk H Harmoko, di kediaman. (foto: zoom)
"Yang kami hormati dan cintai bapak dan ibu sekalian, saya atas nama keluarga almarhum H. Harmoko mengucapkan selamat bergabung dan terimakasih sebesar-besarnya akan kehadiran bapak dan ibu semuanya."
"Alhamdulillah malam ini adalah malam ke-7, malam terakhir kita berkumpul di bulan Juli ini, untuk membaca Surat Yaasin dan tahlil untuk Almarhum bapak H. Harmoko yang telah meninggalkan kita semua Hari Minggu tanggal 4 Juli pukul 20:22 WIB," ucapnya dengan suara bergetar.
3 Prinsip Hidup
Acara diawali dengan tayangan slide foto perjalanan hidup Pak Harmoko. "Dari usia belia Bapak sudah merantau meninggalkan kampung halaman bapak di Desa Patianrowo, Kertosono, Nganjuk. Merangkak dari nol hingga meraih sukses dan menjadi panutan kami semua. Totalitas, kejujuran dan mikul dhuwur mendhem jero. Itulah 3 prinsip yang Bapak selalu pegang selama hidupnya," sambung Dirut PT Media Antarkota Jaya ini.
"Sudah sepekan bapak meninggalkan kami semua berpulang ke Rahmatullah. Delapan tahun perjuangan Bapak Harmoko melawan penyakit PSP (progressive supranuclear palsy). Bukan waktu yang pendek dan tidak sekali pun terdengar keluhan dari bibirnya," urai Azisoko didampingi ibundanya, Ny. Sri Romadhiyati Harmoko.
Di mata keluarga, H. Harmoko adalah pejuang yang tangguh yang tak kenal lelah berjuang untuk keluarga, bangsa dan agama.
"Insya Allah semua amal jariyah dan ibadah Bpk Harmoko diterima Allah SWT. Aamiin YRA," ucap Azisoko.
Acara pembacaan yasin dan tahlil dipimpin oleh DR KH Ahmad Fauzi Tidjani, Pimpinan dan Pengasuh Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep, Madura.
"Sewaktu sehat Pak Harmoko juga kerap berkunjung ke Pesantren Al Amien. Jadi sudah seperti keluarga sendiri," tandas Azisoko. (Ird)