Komunitas Snake Rescue Tangerang Selatan. (ridsha)

Komunitas

Komunitas Snake Rescue Tidak Mematok Harga Tinggi

Jumat 09 Jul 2021, 22:37 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pekerjaan rescue ular di rumah warga yang dilakukan oleh komunitas Snake Rescue Tangerang Selatan, jelas sangat mengancam keselamatan.

Namun, dibalik itu, Snake Rescue Tangsel ternyata tidak mematok tarif harga jasa ketika ada warga yang meminta bantuan mereka.

Sesuai dengan tujuan awal, Snake Rescue Tangsel dibentuk karena alasan kemanusiaan dan membantu sesama.

Hal itu yang kemudian mereka tidak memasang tarif bagi yang hendak menggunakan jasa.

“Kalau untuk rescue kami seiklasnya. Tidak mematok harga saat merescue. Sekadar dikasih uang bensin dan uang rokok,” ujar Tri Muhammad Nor, pendiri komunitas.

Pria yang akrab disapa Tio menyebut, uang yang diberikan oleh penghuni rumah itu dimasukkan ke dalam kas.

Hal itu sangat bermanfaat jika ada anggota mengalami musibah atau digigit ular, maka uang kas akan digunakan untuk pengobatan.

“Uang itu dimasukkan ke dalam kas. Jadi ketika ada anggota yang terkena musibah atau tergigit disaat rescue ular disitu uang kas dipakai,” paparnya.

Karena itu, Tio tak menampik bahwa anggota Snake Rescue Tangsel mempunyai pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan hidup.

Seperti dirinya yang bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan di Tangerang Selatan, Banten.

“Anggota kesibukannya rata-rata bekerja. Membagi waktunya kita memutar kalau ada panggilan siapa yang stand by. Jadi tidak setiap saat enggak semua anggota turun. Satu rumah cukup dua orang untuk rescue ular,” tandasnya. (ridsha vimanda nasution)

Tags:
KomunitasSnake Rescue Tangerang SelatanTri Muhammad Nor

Administrator

Reporter

Administrator

Editor