JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ular masuk rumah warga bukan hal yang langkah.
Peristiwa itu kerap terjadi dimanapun.
Bahkan penghuni rumah yang menjadi sasaran dari ular tersebut.
Sebab jika merasa terancam, hewan berbisa itu akan menggigit manusia.
Berangkat dari persoalan tersebut, Tri Muhammad Nor membentuk komunitas Snake Rescue Tangerang Selatan.
Tio sapaan akrabnya, mengaku komunitas itu sudah berjalan dua tahun setengah dengan 20 orang anggota.
Menurut Tio, ketika sudah memasuki musim hujan, semua ular menetaskan telurnya dan mulai mencari mangsa hingga sampai ke rumah warga.
“Sekitar 2019-2020 sempat viral ular kobra masuk ke dalam rumah warga. Kami inisiatif sendiri untuk membentuk suatu wadah dengan nama Snake Rescue Tangsel. Berangkat dari panggilan jiwa atau asas kemanusiaan,” ujarnya saat berbincang-bincang dengan Poskota, Jumat (9/7/2021).
Tio menyampaikan, anggota Snake Rescue Tangsel tersebar di setiap wilayah Tangerang Selatan.
Mulai dari BSD Serpong, Jombang, Bintaro, Ciputat, dan sekitarnya.
Setiap anggota tentu mempunyai keahlian dan jam terbang saat merescue ular.
“Kami punya keahlian dari lama. Semua anggota juga masih kadang masih sering latihan bareng,” ungkapnya.
Kendati mahir dengan rescue ular, Tio menuturkan, mereka tetap mengedepankan keselamatan saat rescue ular.
Seperti menggunakan alat grab stick dan snake hook.
Dua alat itu sangat penting dibawa saat akan rescue ular.
“Dua alat itu saja yang penting untuk safety. Kemudian, ular yang sudah di evakuasi itu kita lepaskan ke alam liar. Lokasinya jauh dari pemukiman penduduk. Biasanya kita sering ke Cianjur Jawa Barat sekalian refresing,” tuturnya.
Namun, pria kelahiran 12 Juli 1998 itu menyampaikan, ular setelah direscue dari rumah warga, terlebih dulu diamankan di kandang miliknya di Tangerang Selatah. Setelah terkumpul 4-5 ekor baru dilepaskan ke alam liar.
“Masyarakat yang butuh pertolongan bisa menghubungi nomor saya atau direct message di Instagram juga bisa yaitu @Snack Rescue_Tangsel,” tandasnya. (ridsha vimanda nasution)