JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keluarga H. Harmoko menggelar tahlil virtual dan pembacaan yasin serta doa dipimpin oleh Ustad Ahmad Najamuddin Shiddiq, dari Majlis Taklim Khoirunissa yang didirikan oleh ibu Hj. Harmoko tahun 1984.
Pembacaan Surah Yasin dan doa yang khidmat membuat rasa haru.
"Untuk almarhum H. Harmoko kita harapkan semua amal ibadahnya diterima Allah. Kecintaannya pada ulama, majelis-majelis taklim, pesantren semoga dilanjutkan anak-anaknya," ucap Ustad Najamuddin.
"Sungguh banyak yang mencintai Bapak H. Harmoko. Banyak sekali jemaah kami di luar negeri ikut mendoakan beliau, Ya Allah sungguh banyak yang mencintai almarhum," terangnya.
"Beliau rendah hati, amalnya di mana-mana. Kecintaannya pada ulama, pesantren, anak yatim, menjadi saksi amal ibadahnya. Almarhum berhak mendapatkan husnul khotimah," ucap Ustad Najamuddin dalam doanya yang membuat para peserta dan keluarga terharu.
Usai tahlilan, dilanjutkan tausyiah yang disampaikan Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal denfan tema tanda-tanda hari kiamat serta pentingnya takziah serta doa untuk orangtua.
"Masya Allah, para tokoh-tokoh hadir di sini. Mereka akan menjadi saksi (kebaikan almarhum)," ungkapnya.
KH Nasaruddin lalu memimpin doa bersama untuk almarhum H. Harmoko.
Sebelum mengakhiri acara, Azisoko bercerita ayahandanya tak pernah lepas dari tasbih di tempat tidur.
Di ujung acara, tak lupa Azisoko mengucapkan terimakasih atas doa-doa hadirin dan masyarakat untuk ayahanda tercinta.
Begitupula istri almarhum, Ny. Hj. Sri Romadhiyati Harmoko menyapa para peserta dan mengucapkan terimaksih yang tinggi.
Tahlilan hari ke-6 akan digelar hari ini, Jumat (9/7/2021).
Hadir sejumlah tokoh seperti Mayjen TNI (purn) Hendardji Soepanji, Gemala Hatta dan Halida Hatta (putri proklamator Bung Hatta), Mien Uno, Nina Tanjung, Ketua PWI Pusat Atal Depari, pengurus PWI Jaya dan masyarakat lainnya.
Pendiri Harian Poskota itu wafat pada, Minggu (4/7/2021) pukul 20.22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada usia 82 tahun.
H. Harmoko pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan selama 14 tahun.
Ia pun pernah menduduki jabatan Ketua Umum Golongan Karya hingga Ketua MPR/DPR di pengujung era kepemimpinan Presiden Soeharto. (irda)
.jpg)
