Atas hal tersebut, Angga mengaku, terkadang mengemis kepada pelanggannya untuk beli daging ditempatnya. Tapi beberapa pelanggan menolak membeli karena memang libur selama pandemi Covid-19 dan belum berjualan secara normal.
"Sudah saya telponin satu-satu pelanggan biar dagangannya habis, tapi ya belum rejeki juga," imbuhnya.
Yang paling terasa, sambung Angga, ketika dirinya sudah senang saat langganannya yang merupakan perusahaan catering memesan daging.
Namun karena dampak Covid-19 resepsi pernikahan dibatalkan sehingga ia gagal mendapatkan untung.
"Dua Minggu lalu pesanan saya dibatalin karena tak boleh ada resepsi pernikahan akibat diberlakukannya PPKM Mikro, total sudah dua kali saya dibatalin di bulan ini," kenangnya.
Atas permasalahan ini, Angga berharap, pemerintah punya solusi untuk mengatasi keluhan pedagang di pasar. Jangan sampai kesulitan pedagang semakin menjadi karena yang dikhawatirkan banyak pedagang yang akan gulung tikar.
"Mudah-mudahan ya ada bantuan untuk kami, paling tidak bantu menurunkan harga daging agar pembeli kembali datang dan barang dagangan bisa habis lagi," tukasnya. (Ifand)