Berjiwa Besar

Senin 05 Jul 2021, 07:00 WIB
Karikatur Bung Harmoko. (kartunis: poskota/arif's)

Karikatur Bung Harmoko. (kartunis: poskota/arif's)

Orang lain memberi kritikan karena melihat ada sesuatu yang kurang, tentu dengan argumentasinya, melalui sudut pandangnya, penilaiannya. Meski, belum tentu sepenuhnya benar, perlu diterima dengan baik sebagai bentuk kepedulian, sebagaimana kepedulian mereka yang memberikan kritikan.

Seseorang memberikan kritik karena peduli dengan kita, karena memperhatikan, maka memberi kritik.

Itulah sebabnya hendaknya kita bersikap bijak dengan berterima kasih kepada pengkritiknya, bukan membencinya atau memusuhinya.

Tahapan berikutnya adalah secara terus menerus dan sungguh – sungguh memperbaiki diri atas kekurangan yang terjadi melalui aksi nyata baik ucapan maupun perbuatan. Sibuk berdalih membela diri sepantasnya dijauhi.

Pitutur luhur mengajarkan kepada kita agar senantiasa berjiwa besar  menerima  kebenaran yang datangnya dari siapa pun, tanpa membedakan status sosial ekonominya, pangkat dan jabatannya.

Mari menjadi pribadi yang berjiwa besar untuk bersedia menerima kritik, nasihat, saran, masukan ataupun teguran dari siapa pun sebagaimana filosofi Jawa “ Sukeng tyas den hita”.

Begitu pun yang mengkritik  hendaknya tidak asal kritik. Disebut kritik membangun jika dilakukan dengan penuh kepedulian menuju perbaikan, bukan dilandasi kebencian untuk menjatuhkan. Semoga. (*)

News Update