Seperti diungkapkan oleh sang putra, Dimas Azisoko, Harmoko menderita penyakit progressive supranuclear palsy (PSP) sejak 2013. Sempat berobat di Jerman pada 2015, pria yang mengawali kariernya sebagai jurnalis ini belakangan kondisinya semakin menurun.
Sebelum meninggal dunia, kata Dimas, Harmoko selalu meminta kepada dirinya dan seluruh keluarga untuk mengedepankan sikap jujur. Kondisi di negara Indonesia, menurutnya, juga sangat membutuhkan sosok yang memiliki sikap jujur.
"Sebab, tanpa kejujuran, akan berat pertanggung jawaban kita pada Allah SWT. dan ini yang juga saya lihat, kondisi Indonesia perlu kejujuran ke depannya," ucap Dimas menyampaikan pesan mendiang sang ayah, Harmoko. (adji)