Banyak koran lokal terbitan luar negeri seperti dari Turki yang pak Harmoko sengaja bawa pulang untuk oleh – oleh. Ini dikandung maksud, sebagai pembanding, setidaknya tata letaknya, mengingat banyak yang menggunakan bahas lokal.
Satu hal yang saya tangkap adalah prediksi tentang dunia media massa, dunia digital akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang harus segera disiapkan wartawan Pos Kota.
“Dunia terus berubah, kita tak boleh mandeg. Ikuti perubahan, bila perlu lebih dulu berubah dari yang lain. Harus bisa itu, tapi ingat, jati diri jangan hilang...” itu pesan yang sering disampaikan kepada saya setiap kali bertemu.
Banyak ilmu yang saya dapat dari pak Harmoko, tak hanya soal redaksional, , soal media massa dan masa depannya, juga bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan orang lain sehingga tercipta interaksi positif.
Itulah sebabnya, pak Harmoko bukan hanya saya anggap sebagai pemimpin yang patut diteladani, tetapi orangtua kami, juga guru kami.
Selamat jalan pak Harmoko. (jokles)