POSKOTA.CO.ID – Saat ini ada 2 opsi transmisi yang bisa dipilih ketika membeli mobil baru, yakni manual dan otomatis atau biasa disebut matik.
Masing-masing jenis transmisi memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk cara merawatnya supaya dapat bekerja optimal dalam membantu mobilitas.
Pada mobil Toyota ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam melakukan perawatan kedua jenis transmisi ini.
Sebelumnya, kita cari tahu dulu perbedaan transmisi manual dan otomatis ini
Transmisi manual lebih dahulu digunakan karena mekanisme kerjanya tidak rumit.
Seiring waktu, transmisi matik mulai dimanfaatkan karena tidak lagi menggunakan pedal kopling sehingga membuat pengguna mobil merasa lebih nyaman.
Namun demikian, transmisi manual lebih andal di rute tol atau antar kota yang bebas macet karena sanggup menyalurkan tenaga lebih cepat.
Untuk perawatan transmisi manual, bagian pertama yang wajib dirawat adalah bagaian kopling mekanis
Hindari kebiasaan buruk, seperti tidak menekan pedal kopling secara benar saat perpindahan gigi atau kasar saat melepas dan menekan.
Hindari pula kebiasaan menahan setengah kopling saat di tanjakan karena akan mempercepat keausan pada kampas kopling.
Jangan meletakkan kaki di pedal kopling saat mobil berjalan karena akan mempercepat keausan kopling.
Yang tidak kalah penting adalah menjaga kualitas oli transmisi manual yang bekerja melumasi gigi transmisi, synchromesh, dan komponen lain di dalam rumah transmisi.
Oli transmisi manual yang terjaga kualitasnya akan melindungi gigi transmisi, memudahkan perpindahan gigi, dan menambah panjang usia pakai transmisi.
Sedangkan untuk perawatan transmisi otomatis tentu berbeda, karena transmisi ini memanfaatkan tekanan oli dan Torque Converter untuk menggerakkan perpindahan gigi.
Torque Converter menggantikan kopling mekanis dan seluruh komponen yang berada di dalam transmisi terendam oli.
Artinya, pelumas memegang peran penting dalam menjaga performa transmisi matik.
Automatic Transmission Fluid (ATF) memiliki tugas sebagai pelumas seluruh komponen bergerak, baik di dalam Torque Converter maupun rumah transmisi.
Selain itu, ATF juga harus menyalurkan tenaga hidrolis bertekanan tinggi untuk mengoperasikan kopling dalam rangka menyalurkan daya mesin dan melakukan perpindahan gigi.
Ada beberapa tipe ATF di mobil Toyota sesuai dengan teknologi yang diaplikasikan.
Mulai dari Dexron II sampai IV, T-IV, WS, dan CVT, memiliki spesifikasi yang berbeda terkait kekentalan fluida dan performa lain seperti kemampuan menyerap panas dan melindungi komponen dari gaya gesek.
Penggunaan ATF yang salah akan mempengaruhi performa transmisi matik.
Servis berkala juga menjadi kunci perawatan transmisi mobil.
Dengan rencana adanya implementasi PPKM darurat Jawa-Bali, maka perawatan transmisi mobil bisa dilakukan di rumah.
Dengan pelayanan THS - Auto2000 Home Service, teknisi akan melakukan mengecek kondisi transmisi dan menyarankan perbaikan jika terdeteksi ada masalah.
Saat bertugas, teknisi tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, dimana petugas THS – Auto2000 Home Service akan memastikan sistem transmisi mobil tidak ada masalah dan dapat bekerja optimal.
Tidak perlu khawatir rumah menjadi kotor saat penggantian oli transmisi karena tim THS memiliki prosedur pembuangan limbah oli yang ketat sesuai kaidah Environment Health and Safety (EHS) dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
“Sesuai rencana adanya implementasi PPKM darurat, baik transmisi manual maupun otomatis membutuhkan perlakuan dan perawatan yang tepat supaya dapat bekerja optimal dan awet,” ujar Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000.
“Tidak perlu repot mengerjakan sendiri cukup serahkan pada petugas THS–Auto2000 Home Service untuk perawatan transmisi dan penggantian olinya di rumah AutoFamily. Segera booking servis berkala di Auto2000 Digiroom dan manfaatkan Program THS BTS–Booking THS Saja,” pungkasnya.