Oleh Guruh Nara Persada, Wartawan Poskota
KASUS positif Covid-19 terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Hingga kini Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah total kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Tingginya kenaikan kasus Covid-19 ini pun sejalan dengan kenaikan kebutuhan rumah sakit untuk menampung para pasien.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku, jika pihaknya tidak dengan segera menaikkan kapasitas rumah sakit sejak dua minggu lalu.
Maka mungkin saja Jakarta sekarang ini sudah kolaps dengan kapasitas rumah sakit yang sudah penuh 100 persen.
Anies bersyukur, penambahan kapasitas rumah sakit di Jakarta sejauh ini masih bisa ditangani.
Namun penambahan rumah sakit itu bukanlah sebuah solusi permanen yang bisa terus menerus menjadi penyelamat nyawa warga ibukota.
Mengingat antara jumlah penambahan kapasitas dan jumlah kasus yang terjadi setiap harinya tidaklah berbanding lurus.
Penambahan kapasitas itu seperti berlomba menyelamatkan nyawa. satu sisi menambah kapasitas rumah sakit, menambah kapasitas isolasi, tapi juga jumlah kasusnya bertambah terus.
Dibutuhkan sebuah langkah yang konkrit dalam penanganan kasus virus mematikan ini yang bukan dalam proses penyembuhan saja namun juga pencegahan.
Apapun namanya dan istilahnya tidaklah penting. Baik itu lokcdown, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat, maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Terpenting bagaimana aparat mampu mengendalikan mobilitas dan aktivitas warga dengan penerapan kebijakan yang tegas tanpa tebang pilih.
Yang berimbas pada munculnya rasa takut masyarakat untuk melakukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes).
Sehingga mampu mengurangi risiko penularan virus ini yang kian hari kian mengerikan.
Pasalnya dengan masih tingginya penambahan kasus seakan menjadi bukti bahwa masih belum efektifnya kebijakan pembatasan tersebut.
Warga masih dengan leluasa melakukan pelanggaran protokol kesehatan.
Tidak ada rasa ketakutan mereka untuk melanggar ketentuan meski nyawa menjadi taruhan.
Sekedar informasi saat ini kasus Covid-19 ditemukan nyaris merata di wilayah ibu kota.
Bahkan disebut wilayah ibu kota hampir semuanya masuk kategori zona merah.
Sebagai cerminan, dari 267 kelurahan di Jakarta, hanya 2 kelurahan saja yang punya nol kasus. Sementara 265 lainnya terdapat temuan kasus Covid-19.
Data per 24 Juni 2021, wilayah dengan kasus Corona terbanyak ada di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Dari 40.900 total kasus aktif di Jakarta, 426 kasus dimiliki kelurahan tersebut.