Irwansyah menjelaskan, sekira pukul 10.00 WIB, saat berada di lokasi kejadian, persisnya di samping sebuah gereja menuju Kota Parapat, terdengar gemuruh suara runtuh.
Ternyata menurut Irwansyah, suara itu adalah tembok penahan tanah gereja yang ada di samping mobil mereka.
“Ternyata tembok tersebut sedang dalam proses pengerjaan dan menimpa mobil kami,” kata Irwansyah menjelaskan.
Meninggal Terjepit
Irwansyah menjelaskan lebih jauh, dalam kejadian itu, ia bersama abangnya Yusuf Tarigan dan istrinya Boru Peranginangin selamat.
“Nahas. Kedua anak abang saya bernama Mega dan Brahma tertimpa reruntuhan dan meninggal dunia akibat terjepit material yang runtuh,” terang Irwansyah.
Kini para korban sudah menjalani evakuasi ke IGD Rumah Sakit Umum Parapat. (*)