ADVERTISEMENT

Setelah Buron Dua Bulan, Pelaku Perampokan yang Menembak Sopir Pribadi di Jatinegara Akhirnya Diringkus Polisi

Senin, 21 Juni 2021 20:32 WIB

Share
Pelaku perampokan yang menembak sopir pribadi, kini diamankan polisi. (foto: ifand)
Pelaku perampokan yang menembak sopir pribadi, kini diamankan polisi. (foto: ifand)

JATINEGARA, POSKOTA.CO.ID - Akhirnya, Unit Reskrim Polres Jakarta Timur berhasil meringkus pelaku perampokan yang disertai penembakan sopir pribadi dua bulan lalu, di gang Mas Nomor 10 RT 04/02, Kelurahan Balimester, Jatinegara. Pelaku sempat buron dua bulan.

Aksi perampokan yang terjadi pada 18 April lalu, menyebabkan seorang sopir pribadi mengalami luka tembak.

Adalah Rizky Tazuddin alias Ganay (24), pelaku perampokan yang ditangkap di rumah tantenya di wilayah Cibinong, Bogor, yang menjadi tempat persembunyiannya, Minggu (20/06/2021) kemarin.

Namun saat ditangkap petugas, pemuda ini berupaya lari sehingga dihadiahi timah panas di kaki kirinya dan membuat pelaku harus berjalan pincang.

Kapolres Jakarta Timur, Kombes Erwin Kurniawan mengatakan, setelah pengejaran selama dua bulan, pihaknya berhasil meringkus pelaku perampokan yang kala itu beraksi di kediaman Susanti Teng.

Penangkapan tersebut merupakan hasil kerja keras jajarannya yang selama ini berupaya meringkus pelaku.

"Karena sebelumnya pelaku ini terus berpindah-pindah tempat, dan terakhir saat ada di rumah tantenya dapat kami ringkus," katanya, Senin (21/6).

Namun, kata Erwin, ketika sudah ditangkap dan berupaya melarikan diri, petugas pun memberi tindakan tegas dan terukur kepada pelaku. Dimana kaki kirinya terpaksa dilumpuhkan setelah tembakan peringatan tak diindahkan pemuda tersebut.

"Jadi saat anggota menggiringnya untuk mencari barang bukti, yang bersangkutan berupaya melarikan diri. Petugas pun memberikan tindakan tegas dan terukur kepada pelaku," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, sambung Erwin, pelaku sendiri memang dikenal sebagai pelaku kejatahan yang menjadi incaran petugas. Pasalnya, Ganay masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) di Polres Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.

"Tersangka ini juga merupakan pelaku jambret yang selama ini kerap beraksi di tiga wilayah berbeda. Bahkan ia merupakan DPO yang selama ini dikejar petugas," ungkapnya.

Erwin menambahkan, selain masuk dalam DPO, pelaku juga merupakan residivis yang sebelumnya mendekam di Lapas Gunung Sindur, Bogor. Dimana Ganay menjalani hukuman selama satu tahun atas kasus pencurian dengan pemberatan (curat).

"Pelaku sendiri pada Agustus 2020 lalu bebas dari program asimilasi. Namun ketika sudah menghirup udara bebas malah bermain lagi," terangnya.

Atas aksi yang dilakukannya, sambung Erwin, pihaknya akan menjerat pelaku dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Ganay pun akan diancam dengan hukuman sembilan tahun penjara atas perbuatannya.

"Kami sendiri masih melakukan pemeriksaan mendalam karena pelaku memang dikenal sebagai pemain lama dalam beberapa tindak kejahatan yang dilakukan," tukasnya. 

Sebelumnya diberitakan, seorang sopir pribadi menggagalkan aksi perampokan bersenjata api yang terjadi di rumah majikannya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Akibatnya, korban mengalami luka tembak di bagian kepada dari air softgun yang ditembakkan pelaku.

M. Sofyan, 56, yang menjadi korban dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (18/4). Pria paruh baya ini sempat berduel dnehan pelaku hingga diberondong tembakan dalam upaya pelaku melarikan diri. 

Diceritakan Sofyan, peristiwa itu bermula saat dirinya yang datang ke rumah majikannya Susanti Teng, 65. Kala itu ia datang untuk membicarakan pekerjannya sebagai sopir setelah ia sempat cuti karena sakit. "Saya datang bincang-bincang buat kerja lagi. Kurang lebih 15 menit bicara, ada orang masuk ke dalam," katanya, Rabu (21/04/2021).

Datangnya pelaku, kata Sofyan, sudah ia ketahui karena pagar berbunyi saat dibuka. Awalnya, ia  tidak curiga pria yang datang itu dan mengira yang hadir adalah orang bertamu. "Dia (pelaku) berdiri di samping saya. Saya kiranya tamunya ibu atau tamu ponakan ibu, atau tukang AC jadi saya enggak curiga," katanya. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT