Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Meningkat, Penggali Kubur di TPU Jombang Kelelahan

Jumat 18 Jun 2021, 19:49 WIB
Para penggali kubur Covid-19 meneduh karena hujan di TPU Jombang, Tangerang Selatan, Jumat (18/6/2021). (foto: ridsha vimanda)

Para penggali kubur Covid-19 meneduh karena hujan di TPU Jombang, Tangerang Selatan, Jumat (18/6/2021). (foto: ridsha vimanda)

TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Para penggali kubur jenazah di TPU Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, mengaku kelelahan.

Meningkatnya jumlah kematian karena Covid-19 membuat mereka harus kerja lebih banyak lagi, sehingga kelelahan. Dalam sehari harus memakamkan 6 jenazah Covid-19. 

Kondisi itu yang dirasakan para penggali kubur itu selama sebulan terakhir. Sebab, sejak Mei sampai Juni 2021 terjadi peningkatan hingga 100 persen.

"Kalau dikatakan capek, mereka (penggali kubur) pasti capek karena memang kerjaan seperti itu. Soalnya peningkatannya sampai 100 persen," ujar Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) TPU Jombang, Tabroni ditemui Poskota, di TPU Jombang, Jumat (18/06/2021).

Namun, Tabroni menuturkan, penggali kubur tidak ada yang kewalahan. Sebab, mereka hanya bekerja menguburkan jenazahnya saja. 

"Yang menggali tanahnya kan pakai alat berat. Jadi penggalinya cuma menguburi saja. Kalau sama menggali juga pasti mereka kewalahan," ungkapnya. 

Sejauh ini, Tabroni menyebut, penggali kubur bertanggung jawab atas kerjaan mereka meski angka kematian Covid-19 meningkat.

Dia merinci, rata-rata 5-6 jenazah Covid-19 dimakamkan di TPU Jombang dalam sehari. Kondisi itu terjadi dari Mei hingga Juni.

"Kalau mei 30 jenazah Covid-19. Sekarang Juni baru tanggal 18 saja kita 68 jenazah. Jika diakumulasi sejak awal total 911 jenazah sudah dimakamkan di sini," tandasnya.

Salah satu penggali kubur, Japong menyatakan, sudah satu bulan pekerjaannya semakin banyak menguburkan jenazah Covid-19.

"Dari bulan kemarin sampai sekarang, pagi sampai sore ada terus jenazah Covid-19. Sebenarnya capek, tapi untungnya yang menggali itu alat berat. Jadi masih sanggup kalau hanya menguburkan," sebutnya. 

Kendati demikian, Japong bersyukur karena bayarannya semakin tinggi menyusul peningkatan kematian Covid-19. 

Sebab satu lobang dibayar Rp 1 juta yang dibagi rata dengan lima orang penggali kubur.  (*)

Berita Terkait

News Update