Berbagai perlombaan sains, robotik, hingga hafis Al-Qur'an, para siswa kerap menjadi peserta dalam setiap ajang.
"Bahkan olimpiade yang diikuti itu pun mereka selalu menjadi yang terbaik. Istilahnya Olimpiade tingkat nasional harus mendapat juara pertama, sementara tingkat internasional boleh juara 1, 2 dan 3," ungkapnya.
Karena itu, sambung Warnoto, olimpiade yang diikutinya pun bener-benar dilihat apakah berjenjang atau tidak. Berjenjang artinya juara dari tingkat kotamadya lalu ke tingkat propinsi lalu tingkat nasional.
Nah, di level internasional sudah mewakili negara dan juga berjenjang dari juara nasional. "Kala itu ada olimpiade diselenggarakan di India, tapi pesertanya bukan dari berjenjang tapi siapa saja boleh ikut. Itu tidak masuk kriteria kami,” jelasnya.
Pada tahun 2020 kemarin, sambung Kepala Sekolah, para siswa kembali menorehkan prestasi lagi saat mengikuti kompetisi Sains Nasional.
Dalam ajang tersebut, meraih tiga medali emas, satu medali perak dan empat medali perunggu. "Bahkan satu orang siswa meraih Penghargaan Best Theory Fisika dalam kejuaraan tersebut. Mudah-mudahan prestasi yang membanggakan ini bisa terus didapatkan para siswa," tambahnya. (*)