Problem Lorenzo di musim terakhirnya di Ducati bukan hanya bermasalah dengan fisiknya, tetapi sikap tak sabaran Ducati dengan kinerja Lorenzo. [Foto: MotoGP.com]

Motor

MotoGP 2021: Selama di Ducati, Lorenzo Bilang Aerodinamika Punya Efek Ini

Senin 14 Jun 2021, 17:27 WIB

Otomotif.poskota.co.id - Saking besarnya tekanan di Ducati, karier Jorge Lorenzo di pabrikan asal Italia itu tak berjalan mulus.

Selama dua periode bersama Lorenzo, Ducati menaruh harapan besar mereka untuk bisa meraih gelar juara dunia.
 
Namun hal tersebut tak terwujud sampai akhirnya Lorenzo dipecat oleh Ducati pada akhir musim 2018 lalu.

Di musim keduanya tersebut Lorenzo sempat memberikan bukti kalau dia mampu melakukan sesuatu dengan Ducati.

Namun, karena Ducati sudah memastikan Danilo Petrucci mendapatkan kursi untuk menggantikan Lorenzo pada 2019.

Salah satu penampilan terbaik Lorenzo di musim tersebut adalah di Mugello, Italia, sob.

Di seri tersebut Lorenzo berhasil meraih kemenangan untuk pertama kalinya sejak bergabung dengan Ducati.

Kemenangan tersebut sekaligus membungkam para petinggi Ducati yang dinlai tak sabaran.

Sebelum datang ke Mugello, di Le Mans Lorenzo hanya finish keempat belas, di mana hal tersebut membuat Ducati sangat berang. 

Dan isu Danilo Petrucci untuk menggantikannya sangat heboh dan kuat saja kalau Ducati menginginkan Lorenzo segera pergi.

Namun setelah hasil buruk tersebut Lorenzo meminta Ducati untuk melakukan sedikit modifikasi pada Desmosedici miliknya.

Lorenzo mengaku, mereka akhirnya memodifikasi tangki bensin sesuai permintaannya untuk meningkatkan kecepatan di tengah tikungan.

Dan lucunya, di saat itu juga Lorenzo sudah punya kontrak rahasia dengan Honda.

"Pada 2018 saya adalah pebalap yang memiliki start terbaik, mampu melakukan late braking dari pembalap mana pun.

"Lalu mencapai top speed tercepat untuk mengeluarkan semua potensi motor Ducati, di mana akselerasi saya adalah yang terbaik.

"Tapi saya mengalami masalah yang terus berulang kali.

"Lengan saya mengalami kelelahan selama balapan dan itu membuat langkah saya sangat terhambat.

"Dan juga masalah ketika berbelok yang membuat roda depan tak mau berbelok dengan cara yang sama seperti roda belakang.

Lorenzo menilai kalau salah satu yang membuat motor Ducati semakin sulit di tikungan karena turbulensi yang dihasil dari winglet Ducai saat itu.

"Seharusnya ini disebabkan oleh aerodinamika, winglet besar yang dimiliki Ducati, yang membuat semacam turbulensi di tengah tikungan ketika kemiringan maksimal.

"Dan dengan kondisi ban yang sudah aus membuatnya semakin sulit," pungkas Lorenzo.

Secara logika memang sangat masuk akal, dengan besarnya tekanan angin sehingga down force, alhasil korbannya adalah ban cepat aus.

Memang tak ada pilihan, dan motor Ducati kala itu sangat terkenal dengan cepat kehabisan kinerja ban.

Tak heran, di musim itu juga Ducati kembali gagal meraih juara dunia.

Tags:
MotoGPMotoGP 2021ducati desmosediciJorge Lorenzolorenzo in 2018lorenzo at ducati in 2018lorenzo di ducati

Reporter

Administrator

Editor