LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lebak mencatat pada awal bulan Juni 2021, sedikitnya 415 siswa SMP di Kabupaten Lebak putus sekolah.
Mereka lebih memilih berhenti melanjutkan bangku pendidikannya lantaran sudah jenuh akan metode pembelajaran daring atau online selama masa Pandemi Covid-19.
"Sebelumnya hanya ada 300 siswa, namun Setelah kami data melalui google form ke sekolah sekolah, dan ternyata kekhawatiran kami benar terjadi. Sekiranya ada penambahan siswa jadi 415 siswa yang putus sekolah dan sudah melaporkan keluar," kata Kepala Dindik Lebak Wawan Ruswandi, Sabtu (5/6/2021).
Wawan mengatakan, pihaknya telah melakukan infestivigasi mencari tau penyebab para siswa itu putus sekolah.
Hasilnya, Wawan menemukan banyak siswa yang lebih memilih untuk pergi ikut bekerja dengan orang tua ataupun saudaranya, memutuskan untuk pindah ke pondok pesantren, bahkan ada yang menikah.
Hal itu diduga dikarenakan para siswa sudah jenuh dalam menjalani sekolah daring, ataupun faktor lainnya seperti keterbatasan sinyal maupun Handphone yang dimiliki siswa dalam menjalani sekolah daring.
"Dan memang banyak yang sudah nyaman tidak sekolah tatap muka seperti libur panjang, yang akhirnya jadi malas dan mengantung statusnya saat ini," kata Wawan.
Dikatakan Wawan, selain yang putus sekolah, pihaknya juga mencatat terdapat 3.869 anak yang saat ini statusnya tidak jelas.
Mereka masih berstatus siswa, namun tidak pernah mengikuti pembelajaran daring ataupun luring yang digelar pihak sekolah.
"Ada juga siswa yang tidak aktif, daring dan luring tidak ada. Jumlahnya banyak 3869 siswa yang tidak jelas. Ditanyakan putus sekolah apa tidak jawabnya tidak, tapi yang jelas selama pembelajaran tidak pernah aktif," kata Wawan.
Wawan mengaku kini pihaknya tengah mengupayakan agar para siswa yang putus sekolah dan tidak aktif itu dapat kembali bersekolah.
"Kami memerintahkan Kepala Sekolah untuk memastikan orang-orang itu, dan membujuk orang tua mereka agar anak-anaknya dapat kembali bersekolah," pungkasnya.(kontributor Banten/yusuf permana)