Talkshow Poskota yang dipandu Wakil Pemimpin Umum, Hj. Irdawati dengan Unit Pengelola Angkutan Sekolah (Upas). (ifand)

Jakarta

 Ikut Terjun Dalam Penanganan Covid-19, 56 Awak Bus Upas Terpapar Satu Orang Meninggal Dunia

Sabtu 05 Jun 2021, 15:38 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Unit Pengelola Angkutan Sekolah (Upas) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, hingga kini terus terlibat dalam penanganan Covid-19 di ibukota.

Meski 56 awak bus terpapar, tak membuat mereka merasa semakin lemah untuk ikut terus andil didalamnya.

Terpaparnya mereka malah menjadi bekal untuk memberi edukasi bagi masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

Kepala Upas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ali Murtadho mengatakan, pihaknya tak akan mengendurkan misi kemanusiaan yang selama ini sudah dimasukinya.

Hal tersebut dilakukan agar penanganan Covid-19 di Jakarta bisa segera berlalu dan tak ada lagi masyarakat yang terpapar.

"Kami sudah masuk lebih dalam, mudah-mudahan ini menjadi bekal seluruh awak bus dalam membantu sesama," katanya, dalam kegiatan talkshow Poskota yang dipandu Wakil Pemimpin Umum harian Poskota, Hj. Irdawati.

Diceritakan Ali, ikut terjunnya Upas dalam misi kemanusiaan ini bermula pada Maret 2020 ketika Pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia.

Dimana pihaknya mendapat tugas dari Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Lupito dalam penanganan Covid-19.

"Awalnya kami cukup kaget, karena tak memiliki informasi akan bahaya Covid-19. Takut, cemas, dan kebingungan yang saat itu ada di benak saya," ujarnya.

Dengan bermodalkan keyakinan seraya meminta perlindungan dari Allah SWT, kata Ali, pihaknya pun menyiapkan 16 orang awak bus dalam penanganan Covid-19 setelah melalui proses seleksi.

Mereka ditugaskan untuk mengakut warga yang terpapar untuk di evakuasi ke rumah sakit rujukan.

"Ke-16 awak itu pun awalnya diberikan pelatihan dan menggunakan alat pelindung diri (APD) demi terhindar dari bahaya Covid-19," ujarnya.

Alhamdulillah, kata Ali, dalam tugas pertama itu pun awaknya dinilai berhasil dalam melaksanakan evakuasi warga yang terkonfirmasi Covid-19.

Namun, karena jumlah warga yang terpapar semakin banyak, permintaan untuk evakuasi pun bertambah dan membuat pihaknya harus menyiapkan awak lain.

"Saat itulah kami pun harus menyiapkan bus khusus dengan memberi sekat agar tak terlalu dekat dengan pasien," tuturnya. 

Pada saat diberlakukannya lockdown di ibukota, kata Ali, pihaknya pun kembali diminta untuk membantu mobilisasi para tenaga kesehatan.

Dimana 36 bus disiapkan untuk antar jemput tenaga kesehatan ke rumah sakit dalam upaya percepatan penanganan Covid-19.

"Pelayanan itu pun kami berikan hingga menjangkau Jabodetabek, dan hingga kini sudah melayani 840 ribu tenaga medis," ujarnya.

Dengan terjun semakin dalam, kata Ali, pihaknya sadar akan bahaya dari Covid-19 karena berada didalamnya.

Akhirnya, sebanyak 56 awak bus yang terpapar dan salah seorang pengemudi meninggal dunia.

"Namun, terpaparnya awak bus, nyatanya tak membuat mereka ketakutan. Karena hingga kini semua pelayanan masih terus dilakukan dan pada penyekatan kemarin pun ikut turun tangan dalam mengakut pemudik yang terpapar," ungkapnya.

Dikatakan Ali, semakin terjun terlalu dalam dan menganggap misi kemanusiaan, yang membuat awak bus semakin bekerja secara maksimal.

Pasalnya, tugas utama yang hanya sebagai mobilisasi pengangkutan namun di lokasi berkata lain.

"Karena saat di lokasi pada akhirnya kami kontak langsung, bersentuhan, dan bahkan membantu mereka. Seperti yang dilakukan pada lansia di Jakarta Selatan, yang harus melakukan pengangkatan kepada para lansia, dan tentu ini harus diapresiasi kepada petugas kami yang memiliki mental baja dalam melaksanakan tugas," terangnya.

Menurut Ali, pihaknya pun sangat bersyukur karena semua awak bus bekerja dengan ikhlas bekerja.

Bahkan saat ini, keberadaan awak bus sekolah sangat dinantikan dalam proses evakuasi, pengangkutan tenaga kesehatan dan mobilisasi vaksinasi.

"Kini tugas kami terus meyakinkan mereka bahwa keberadaan awak bus sangat dibutuhkan dalam percepatan penanganan Covid-19," tukasnya. (ifand)

Tags:
Ikut Derjun Dalam Penanganan Covid-1956 awak Bus Upas TerpaparSatu orang Meninggal Duniatugas dari Dinas PerhubunganPOSKOTA TVposkota.co.id

Reporter

Administrator

Editor