Ia menambahkan, kebanggaan akan kemandirian bukan hanya dari produk, melainkan juga proses produksinya juga harus mandiri, termasuk peralatan-peralatannya.
Untuk itu, Menperin menyampaikan rencana mendata kebutuhan dan jenis-jenis mesin yang digunakan IKM untuk kemudian melakukan link and match dengan perusahaan dalam negeri yang memproduksi mesin dan peralatan.
“Dengan demikian, kebutuhan mesin-mesin yang digunakan oleh IKM di seluruh Indonesia dapat diproduksi di dalam negeri,” tegasnya.
IKM PT. Bali Alus yang dikunjungi Menperin telah berdiri sejak tahun 2000. IKM tersebut merupakan salah satu unggulan di Bali yang menghasilkan produk-produk kosmetik dan spa untuk bodycare dan aromatherapy.
Saat ini, Bali Alus memproduksi 400 varian produk dan terus menyesuaikan produksinya dengan kebutuhan pasar. Bali Alus juga telah mengekspor produknya ke Korea Selatan.
“Dengan mampu mengekspor produk ke Korea Selatan, menunjukkan kualitas dan kualifikasi produk yang memang sudah tinggi,” ujar Menperin.
Ia menambahkan, diversifikasi tujuan ekspor penting bagi IKM. Untuk itu, Kemenperin juga bekerja sama dengan platform marketplace internasional seperti Alibaba, agar produk IKM Indonesia dapat masuk ke sana dan menjangkau pasar luar negeri.(tri)