ADVERTISEMENT
Senin, 31 Mei 2021 15:13 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah yakin bahwa target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 dan 2022 cukup realistis dapat tercapai, meski pandemi Covid-19 masih membayangi perekonomian nasional.
Demikian diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam rapat Paripurna DPR RI mengenai Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas KEM & PPKF RAPBN 2022, Senin (31/5/2021)
"Optimisme pemerintah didasarkan terhadap tren pemulihan ekonomi yang terlihat semakin kuat dari berbagai indikator, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang sudah di level optimis, Indeks Penjualan Ritel, PMI Manufaktur yang mengalami fase ekspansi dalam enam bulan berturut-turut, hingga konsumsi listrik untuk industri bisnis yang tumbuh dua digit pada April lalu," kata Menkeu Sri Mulyani.
Ia mengatakan, pemerintah selalu mempertimbangkan berbagai faktor secara komprehensif, termasuk dinamika aktivitas ekonomi yang terus berkembang baik domestik maupun global.
"Pemerintah memandang bahwa rentang angka outlook pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 – 5,3 persen di tahun 2021, dan proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,2 - 5,8 di tahun 2022, telah mencerminkan optimisme arah pemulihan ekonomi dan juga potensi akselerasi pertumbuhan ekonomi dari reformasi struktural," ucapnya.
Rentang angka proyeksi tersebut, juga secara realistis mencerminkan risiko ketidakpastian yang masih tinggi.
Di satu sisi, optimisme pemerintah didasarkan pada tren pemulihan ekonomi yang semakin kuat. Berbagai leading indicator terus mengalami peningkatan. Indeks keyakinan konsumen sudah pada level optimis (di atas 100).
Indeks penjualan ritel terus meningkat. PMI manufaktur terus mencatat ekspansi dalam enam bulan berturut-turut. Konsumsi listrik industri dan bisnis terus membaik dan telah tumbuh positif.
"Kita bersyukur bahwa pantauan perkembangan kasus Covid-19 pasca Idulfitri menunjukkan angka kasus harian yang cukup terkendali," bebernya.
Sri Mulyani berharap, langkah antisipasi dan kesadaran masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan mampu meredam potensi peningkatan kasus harian Covid-19 yang biasanya terjadi pasca libur panjang.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT