CIPAYUNG, POSKOTA.CO.ID - Meningkatkan perekenomian warga pada masa Pandemi Covid-19, petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur memberikan pelatihan. Warga diajarkan memanfaatkan kotoran hewan untuk menjadi rupiah dan sekaligus mengurangi polusi udara.
Kegiatan digelar dengan tema "Mendulang Rupiah dariKohe dan Jamur" itu pun dikuti secara online oleh puluhan warga hingga para kader PKK. Pelatihan itu disiapkan oleh UPT Rumah Produksi Susu Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, demi mendukung program urban farming di wilayah DKI Jakarta.
Kader Tim Penggerak PKK dan pemilik peternakan sapi Pondok Ranggon Kasatpel KPKP Kecamatan Cipayung, Risa Maurina, mengatakan, dalam pelatihan ini pihaknya ingin mengajak pada masyarakat, khususnya para peserta untuk mencoba membuka peluang usaha dari kotoran hewan.
"Kami ajarkan bagaimana cara mengolah kotoran hewan dengan mengubahnya menjadi pupuk yang bisa dimanfaatkan," katanya, Jumat (28/5/2021).
Risa mengatakan, melalui pelatihan itu juga pihaknya ingin mengajarkan bahwa ternyata ada cara mudah untuk mendapatkan rupiah dengan cara memanfaatkan kotoran hewan dan jamur Jakaba ini. Yakni keduanya diolah menjadi pupuk organik dan hasilnya bisa dijual ke pasaran yang kini semakin dimintai para pecinta tanaman.
"Tentunya ini dapat dijadikan peluang usaha masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19, dan menambah pemasukan mereka," ujarnya.
Mengingat para peserta juga merupakan peternak dari Peternakan Sapi Pondok Ranggon yang kerap mengalami masalah lingkungan, kegiatan ini dapat membantu sebagai solusi. Sebab, setiap hari rata-rata ada 20 ton kotoran hewan yang dihasilkan di sana.
"Sehingga pastinya ini akan memberi banyak manfaat bagi masyarakat sekitar yang ada di peternakan sapi. Mendapatkan rupiah dan lingkungan menjadi asri," tuturnya.
Adapun cara pembuatan pukuk dari kotoran hewan, kata Risa, membutuhkan satu karung kotoran hewan. Semuanya itu dicampur dengan satu karung sekam atau kulit padi dan satu karung ranah. "Tiga bahan baku ini dicampur menjadi satu untuk dijadikan pupuk. Begitu mudah, jadi diharapkan semua bisa memproduksi ini demi menambah pemasukan," imbuhnya.
Demikian halnya jamur Jakaba, dengan bahan baku air cucian beras yang didiamkan selama tiga minggu dan akan tumbuh jamur. Kemudian jamur sebanyak 2-3 sendok itu dicampur air dan bisa langsung digunakan untuk pupuk.
"Cairan ini menjadi pupuk organik dan saat ini sudah dijual di online di Pondok Ranggon dengan harga Rp25 ribu per toples kemasan 1.000 mililiter," tutupnya. (ifand)