Pura-pura Ngajak Kelonan Istri Dicekik Hingga Tewas 

Sabtu 29 Mei 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Nah Ini Dia Pura-pura Ngajak Kelonan Istri Dicekik Hingga Tewas. (ucha)

Ilustrasi Nah Ini Dia Pura-pura Ngajak Kelonan Istri Dicekik Hingga Tewas. (ucha)

JENGKEL betul Fauzan, (36), sebagai suami. Ketika dia kerja di bengkel cat mobil, bini di rumah kencan dengan PIL.

Ini yang cerita anak dan para tetangga. Saking jengkelnya Fauzan, dia lalu pura-pura ngajak kelonan. Tapi ketika Teti, 34, sedang melayani di ranjang, langsung dicekik sampai mati dalam kondisi bugil.

Suami sebagai kepala keluarga wajib mencari naflkah buat keluarga. Tapi bagaimana rasanya jika ditinggal kerja banting tulang, eh....di rumah bini bantingbantingan dengan lelaki lain. Hati suami cap apapun pastilah akan mengalami luka di atas luka, yang takkan sembuh-sembuh meski dikasih betadin dan yodium.

Jika rasa kecewa semakin menumpuk dan mengkristal sebagai dendam, menghilangkan nyawa seseorang dianggapnya hal sepele saja. Nasib serupa dialami Fauzan warga perumahan Nongsa, Batam.

Ketika dia pulang kerja, tahu-tahu anak balitanya memberi tahu bahwa tadi ada Oom datang ke rumah dan tidur berdua dalam kamar sama mama. Kata si bocah, “Oom sayang banget sama mama. Diciumi, dikeloni.......

”Awalnya Fauzan bingung mendengar celoteh anaknya. Oom siapa? Oom Senang, apa Oom Pasikom? Nggak mungkinlah. Tapi lalu siapa Oom yang sayang banget pada Teti istrinya.

Ketika tetangga juga memberi tahu hal yang sama, bangunan cerita itu batu terbentuk. Intinya, istri memang sering membawa lelaki lain ke kamarnya, saat Fauzan sedang kerja di bengkel pengecatan mobil.

Gila nggak, ketika di bengkel dia sedang sibuk nyemprot mobil, istri di rumah “disemprot” lelaki lain, tanpa didempul dan diamplas dulu. Tapi pilu rasanya, ketika balita cerita bahwa suka dianiaya mamanya, gara-gara mengganggu keasyikannya bersama PILnya.

Pernah Fauzan klarifikasi berdasarkan omongan tetangga dan anaknya itu, tapi Teti membantah. Katanya itu berita hoaks, hanya pengalihan isyu belaka. Nggak ada Oom-Oom itu, kalau ada paling-paling ompipah alaiyum gambreng!

Lagi-lagi si balita cerita bahwa bahwa dianiaya emaknya. Kali ini Teti mengakui, barena si bocah nakal banget. Tapi lain hari istri malah menuntut cerai, padahal tak pernah ada persoalan. Dalam hati Fauzan pun menganalisa, kalau dikabulkan kemungkinan Teti mau diambil alih atau diakuisisi oleh lelaki PIL-nya tersebut.

“Oo, kamu minta cerai karena mau kawin sama gendakanmu itu ya?” sergah Fauzan. Namun Teti sama sekali tak gentar, bahkan menantang, “Kalau iya mau apa? Ceraikan aku hari ini juga.” Memangnya cerai seperti beli kerupuk, di setiap warung pasti tersedia? Cerai itu prosesnya lama, kadang pakai pengacara juga.

Tragis, kan? Ada rumahtangga bubar, dia malah dapat uang. Tapi karena merasa istri sudah tak bisa dibina, meski tak pernah ikut TWK (Test Wawasan Kebangsaan), Fauzan mengizinkan. Cair sudah hubungan suami istri ini, lalu Fauzan pula pura-puranya minta dilayani hubungan intim sebagaimana layaknya.

Tapi ketika Teti melayani, tahu-tahu lehernya dicekik, sampai napasnya bingung mau lewat mana. Jika nutupnya pas hidung, masih bisa bernapas lewat mulut. Jika mulutnya yang ditutup, masih bisa ambil oksigen lewat hidung.

Lha kalau yang ditutup leher, ini kayak penyekatan petugas terhadap pemudik. Padahal di leher Teti tak ada jalan tikusnya. Akhirnya Teti benar-benar wasalam dalam kondisi bugil. Begitu ibu si bocah itu sudah tewas, Fauzan menyesal juga.

Tapi semuanya sudah terlambat, karena nyawa yang sudah diambil malaikat Izroil, tak mungkin dibalikin lagi. Tetangga dan polisi pun datang, dan Fauzan pasrah ketika digelandang ke kantor polisi. Maka jadi suami jangan mudah sanusi, eh emosi! (GTS)

Berita Terkait
News Update