ADVERTISEMENT

Menteri PPA Ungkap Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Saat Pandemi Covid-19

Sabtu, 29 Mei 2021 18:13 WIB

Share
Menteri PPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga. (foto: fernando toga) 
Menteri PPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga. (foto: fernando toga) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Menteri PPA Ungkap Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Saat Pandemi Covid-19

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengungkap kasus kekerasan terhadap anak dan wanita meningkat saat pandemi Covid-19. 

Menurutnya hal tersebut merupakan dampak yang ditimbulkan dari pandemi, dan merupakan masalah global lantaran terjadi hampir diseluruh negara. 

"Dimasa pandemi Covid-19, kasus kekerasan yang terjadi ini memang amat sangat tinggi. Ini tidak hanya terjadi di negara kita, tapi di 115 negara sehingga ini adalah permasalahan yang global," ujar Bintang, Sabtu (29/05/2021). 

Untuk itu, lanjut Bintang, dirinya meminta pihak kepolisian untuk segera menangani kasus kekerasan terhadap anak dan wanita sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi. 

Dengan begitu mudah-mudahan kejadian serupa tidak terulang kembali, terlebih pelakunya terkadang merupakan orang terdekat. 

"Dengan adanya penegakan hukum ini, mudah-mudahan akan memberikan efek jera bagi pelaku-pelaku yang melakukan tindakan kekerasan," kata Bintang. 

"Sehingga bisa meminimalkan niat untuk melakukan tindakan kekerasan terutama dilakukan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa kita," sambungnya. 

Bintang menuturkan pemberian pemenuhan dan perlindungan anak merupakan tanggung jawab semua pihak mulai dari tingkat pemerintah pusat hingga daerah. 

Untuk itu dirinya berharap agar pemerintah  gencar mensosialisasikan kebijakan yang memberikan perlindungan kepada anak, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT