Jelang Olimpiade Tokyo, PBSI Siapkan Agenda dan Program

Sabtu 29 Mei 2021, 09:40 WIB
Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi.(Ist/PBSI)

Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi.(Ist/PBSI)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memastikan tidak ada perubahan jendela kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Baik itu penambahan, pengurangan, maupun penyesuaian jumlah turnamen.

Dengan keputusan ini, tidak ada lagi turnamen tersisa untuk pengumpulan poin usai batalnya ajang Malaysia dan Singapura Terbuka karena pandemi Covid-19. BWF juga mengonfirmasi akan segera mengirimkan undangan kepada atlet-atlet yang lolos kualifikasi.

Akibatnya, Indonesia dipastikan hanya mengirim tujuh wakil untuk berlaga di ajang terbesar tersebut. 

Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).

Sementara, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang sedang mengejar poin untuk merebut tempat di Olimpiade harus rela mengubur mimpinya. Dengan tidak ada turnamen tersisa, Hafiz/Gloria tidak lagi bisa mengejar peringkat delapan besar.

Hafiz/Gloria bertengger di posisi sembilan dengan poin 60.851. Terpaut 647 poin dari Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) di peringkat delapan.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mengaku legowo dengan keputusan BWF itu. Menurut dia, sebelumnya ingin berkirim surat peninjauan kembali karena beberapa turnamen penting dibatalkan.

"Tetapi setelah berkonsultasi dengan Rudy (Bambang Roedyanto, Kabid Hubungan Luar Negeri), ia tidak merekomendasikan. Karena waktu sudah terlalu mepet dengan pelaksanaan Olimpiade dan akan sulit untuk misalnya menambah turnamen atau membatalkan salah satu turnamen untuk Eropa," kata Rionny dalam rilis PBSI.

"Rudy juga bilang ini bukan salah BWF atau BAC, ini murni memang karena situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat semua menjadi serba tidak menentu. Jadi saya kira, kita semua harus terima dengan keputusan ini," tambahnya.

Tidak ingin terlalu larut dengan polemik kualifikasi, Rionny saat ini langsung bersiap menjalankan program-program yang dirancang PP PBSI jelang Olimpiade.

"PBSI sudah memiliki berbagai agenda dan program. Di antaranya pemusatan latihan dan karantina di pelatnas atau kita sebutnya training center selama 2-3 minggu, menggelar pertandingan pemanasan, dan pemusatan latihan di Prefektur Kumamoto, Jepang, dua pekan sebelum penyelenggaraan Olimpiade," jelas Rionny.

Sementara itu, Hafiz/Gloria berbesar hati menerima kabar ini. Gloria mengatakan sudah ikhlas karena menurutnya, belum rezekinya bermain di Olimpiade Tokyo.

"Saya legowo dan berbesar hati menerima keputusan ini. Saya sudah ikhlas karena mungkin memang belum rezekinya main di Olimpiade Tokyo. Ke depan saya akan terus semangat berlatih," kata Gloria.

Olimpiade Tokyo yang sedianya dihelat tahun 2020, rencananya akan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang.(cr04)

Berita Terkait
News Update