JAKARTA , POSKOTA.CO.ID - Pelaku yang membunuh wanita teman kencannya di kamar Hotel Dreamtel, Menteng, Jakarta Pusat, diduga karena ada faktor dorongan sesaat.
Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai, pelaku membunuh teman kencannya itu bukan aksi yang terencana.
"Perkiraan saya, aksi pembunuhan berasal dari dorongan sesaat saat kedua orang tersebut berada di ruang yang sama," ujarnya dihubungi Poskota melalui sambungan telepon, Jumat (28/5/2021).
Reza menyampaikan, analisa itu berdasarkan peristiwa pembunuhannya yang terjadi di kamar hotel sebagai ruang publik.
"Sungguh aneh kalau ada orang yang berencana membunuh di hotel lalu meninggalkan korbannya begitu saja di situ. Wajahnya terekam rapi dalam CCTV," ungkapnya.
Alhasil, Reza menyebut, aksi pembunuhan berasal dari dorongan sesaat yang ada pemicunya. Contohnya, karena amarah yang sedemikian hebat.
Selain itu, pemicunya boleh jadi dikarenakan pengaruh narkotika termasuk minuman keras (miras).
"Atau bisa pula kombinasi keduanya. Tapi kalau marah merupakan penyebabnya, maka perlu dicari tahu seberapa jauh 'kontribusi' korban bagi pemunculan amarah pelaku," sebutnya.
Sedangkan, Reza melanjutkan, kalau pemicunya karena narkoba yang bermain, maka perlu ditelusuri lebih jauh oleh pihak kepolisian.
"Kalau narkoba sudah seberapa lama kedua pihak menyalahgunakannya. Adakah kemungkinan penyalahgunaan narkoba dalam waktu lama telah merusak otak dan kemampuan berpikir pelaku dan korban," tandasnya.
Di sisi lain, Reza juga mempertanyakan apakah Hotel Dreamtel sebagai lokasi prostitusi. Untuk menjawab itu perlu penyelidikan dari stakeholder lainnya.
"Itu hotel memang merangkap sebagai lokasi prostitusi? Urusan bisa jadi panjang. Polisi, Dinas Pariwisata dan lainnya," tuturnya.
Sekadar informasi, polisi sudah memastikan mayat wanita tanpa busana alias bugil yang ditemukan di Hotel Dreamtel, Menteng, Jakarta Pusat, merupakan korban pembunuhan.
Korban dibunuh oleh teman kencannya dan ditemukan pada Rabu (26/5/2021) sekitar pukul 16.45 WIB.
Mulanya, penemuan jenazah wanita berinisial IWA (31) ini diawali dari kecurigaan teman korban yang mencoba menghubunginya, namun tidak direspon.
Teman korban kemudian mencoba menghubungi lewat resepsionis. Selanjutnya, teman korban dibantu security hotel mencoba membuka pintu kamar yang dihuni korban.
Begitu pintu kamar nomor 110 itu dibuka, mereka kaget melihat IWA sudah terbujur kaku di atas ranjang dengan kepala ditutupi tiga bantal. Petugas juga temukan celana dalam hingga kondom.(kontributor tangerang/ridsha vimanda nasution)