"Bahkan lagi pandemi gini ada sempat yang bilang buat jaga virus juga, antibodi ada dan proses kerjanya itu saya juga minum jahe merah itu kita jadi gak gampang masuk angin," ungkapnya.
Selain jamu jahe merah, jamu lain yang diproduksi di kios jamu miliknya itu yakni ada jamu Sido Muncul dan Tolak Angin.
Dalam berjualan jamu tradisional itu, Budi selalu mengingatkan kepada pelanggan agar penyakit iti lebih bail di cegah, bukan di obati.
Untuk itu, ia selali menekankan kepada pelanggan bahwa jamu jahe merah yang ia produkai itu baik buat kesehatan, serta mencegah dari penyakit.
Untuk segelas jamu jahe merah, Budi menjual dengan harga Rp7 ribu hingga Rp15 ribu.
Selama berjualan jamu tradisional, Budi mengaku mendapatkan omset yang cukup lumayan, meski tidak terlalu besar.
"Alhamdulillah lumayan, pas-pasan aja," kata Budi.
Ia pun berharap agar usaha jamu tradisional yang ia rintis sejak awal itu dapat berkembang dan dapat memberikan manfaat bagi pelanggan yang minum jamu racikannya.
Kedepan ia pun tak menampik bakal membuat racikan jamu baru, tentunya dengan konsep dan bahan utama jahe merah.
"Orang bisa dapat manfaat dari hasil karya kita, orang bisa dapat faedah dari jamu, kepuasan batin kita ada," tutupnya. (CR01).
Teks foto: Budi (44) pemilik kios jamu tradisional Sumber Sehat. (CR01).