ADVERTISEMENT

Ridwan Kamil Dikritik Guru Besar UPI Gegara Batik Personel Suju

Selasa, 25 Mei 2021 23:43 WIB

Share
Personel Suju. (ist)
Personel Suju. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Media sosial milik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tentang batik yang digunakan oleh dua artis KPOP, mendapatkan kritikan dari Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi.

Karim menilai Ridwan Kamil terlalu banyak 'gimmick' di tengah situasi yang menuntut keberpihakan penuntasan pandemi Covid-19.

"Menurut saya sudah berlebihan Ridwan Kamil itu, iya dia memang kepala daerah yang sadar media tetapi menurut saya, terlalu banyak gimmick di tengah situasi menuntut keberpihakan muncul di berbagai media dengan gaya yang ngetren bagus, tapi dia harus menjawab apa yang dia cari," ujar Karim, Selasa (25/5/2021).

"Kalau dia mencari semata-mata popularitas silakan teruskan, dia sedang menaiki tangga popularitasnya. Tetapi kalau dia mencari untuk Pilpres 2024 atau target politik yang lain sudah saatnya melakukan audit komunikasi," lanjut Karim.

Karim mengatakan, audit komunikasi itu penting.

Menurutnya elektabilitas tak semata ditentukan oleh popularitas, tetapi ada juga faktor kesukaan dan faktor ketersetujuan atas kompetisi yang ditunjukan oleh tokoh calon peserta pemilu.

"Walau disuka anak milenial, mendekati KPop akan mendulang dukungan milenial terhadap dia? belum tentu karena ada faktor lain, faktor keterlibatan politik milenial yang saat ini rendah. Audit komunikasi itu penting karena pansos yang dilakukan Ridwan Kamil tidak kontributif terhadap Pilpres 2024," ujarnya.

Karim menyoroti banyak program pemerintahan di Jabar yang belum terlaksana optimal, belum lagi soal pandemi Covid-19 yang membuat Jabar dalam beberapa pekan terakhir ini menjadi penyumbang kasus harian tertinggi di Indonesia.

"Kok malah main-main dengan KPop, ini ada apa. Menurut saya strategi di orang pinter dan dikelilingi oleh orang-orang pinter, tetapi audit harus tetap dilakukan dengan komitmen dia dan apa yang dia cari. Menurut saya yang penting harus dilakukan itu adalah marketing berbasis pelayanan sosial," ujarnya.

Ia mengapresiasi langkah Ridwan Kamil di awal pandemi dengan melakukan pengetesan di sarana transportasi publik di Bogor.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT