Satu hal yang perlu ditekankan dan digarisbawahi bahwa yang mengajukan capres itu partai politik bukan pada sosok Ganjar.
''Dulu kita lihat kemenangan Ganjar menjadi Gubernur di periode pertama bukan karena Ganjar tapi mesin partai politik PDIP yang bagus di Jawa Tengah. Waktu itu orang mengatakan siapapun yang maju dari PDIP mesti menang. Itu terbukti Bibit Waluyo di periode kedua juga kalah,'' ujarnya.
Ditambahkan Teguh, Pilpres sesungguhnya adalah kombinasi partai dan kandidat yang berjalan bareng.
Faktor figur kandidat dan faktor partai pengusung berkontribusi besar terhadap kemenangan calon. Modal menang bukan hanya sekadar calon populer tapi partai mana yang mengusung.
''Karena partai itu biasanya solid dia punya elemen, dia punya makanisme kerja sampai tingkat desa. Dia punya instrumen politik hingga tingkat desa. Jadi tak bisa dipisahkan antara kandidat sama partai, itu harus terintegrasi untuk pemilihan presiden,'' imbuhnya. (**)