LAMPUNG.POSKOTA.CO.ID – Dua sahabat saling duel hingga salah satu di antaranya meregang nyawa setelah ditusuk pisau dapur. Peristiwa itu diduga dicipu hal sepeleh gara-gara bercandaan.
Nahas-nya lagi, sebelum tewas, korban sempat mencabaut pisau yang menancap di dada sebelah kirinya dan berucap "mati saya."
Perkelahian antara dua pemuda yang bersahabat sejak lama itu ramai diperbincangkan pemuda desa setempat hingga kini, Senin (24/5/2021). Mereka juga sangat menyesalkan peristiwa berdarah hanya karena persoalan sepeleh harus sampai memakan korban jiwa.
Dikutip dari lampung.poskota.co.id, seorang saksi mata menceritakan, perkelahian antara dua sahabat karib itu terjadi di warung Mie Ayam Widya di Dusun Tiga Maringgai, Lampung Timur, Minggu (23/5/21) sekitar pukul 12.15 WIB.
Mereka semua tinggal di desa yang sama. Bermula korban Deni Saputra (20), sedang makan mie ayam di warung Widya. Tak lama setelah itu, datang sahabatnya, Tama dan Sopyan (20). Lalu Sopyan bercanda memukul pundak Deni Saputra yang sedang asik makan mie.
“Diam dulu Yan, begok kamu,” kata Deni. Sopyan pun balas menjawab, “mau kamu apa?”
Tidak terima dengan jawaban Sofyan, Deni Saputra langsung berdiri dan bergegas bangun menyerang sahabatnya itu hingga terjadilah perkelahian.
Tama yang menyaksikan perkelahian itu, berinisiatif memisahkan keduanya bersama Hengki.
Namun Sopyan tiba-tiba mengambil pisau yang ada di warung itu dan mengejar Deni Saputra.
Perkelahian pun dilanjutkan kembali dan saling baku pukul satu sama lain. Karena terdesak, Sopyan menusuk dada Deni Saputra.
Pisau tersebut lalu menancap di bagian dada sebelah kiri dan langsung dicabut sendiri oleh Deni Saputra sambil berucap “mati saya.”
Reka-rekannya itu lalu segera membawa Deni ke Klinik Pak Wardoyo dengan sepeda motor lalu dirujuk ke Rumah Sakit Aka Sribawono. Namun dalam perjalanan, nyawa Deni tidak bisa diselamatkan.
Anggota Satreskrim Polres Lampung Timur mengatakan pihaknya sudah memburu pelaku. Namun, kurang dari 24 jam, pelaku menyerahkan diri. Kini kasus tersebut sudah ditangani Polres Lampung Timur. (yusrizal karana)