KRAMAT JATI, POSKOTA.CO.ID - Asisten rumah tangga (ART) yang membawa kabur anak majikannya yang merupakan prajurit TNI, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Jakarta Timur, Minggu (23/5/2021).
Dari pemeriksaan awal, S, 37, mengaku menculik DHH, 10 bulan, untuk diberikan kepada kerabatnya.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Indra Tarigan mengatakan, S yang diamankan di kampung halamannya di Indramayu, Jawa Barat.
Wanita tersebut terbukti membawa kabur DHH dan akan dijerat dengan pasal 328 KUHP tentang Penculikan.
"Untuk motif menculik itu dia mau memberikan anak tersebut ke saudaranya yang tidak punya anak," katanya.
Selain mengamankan pelaku, kata Indra, pihaknya juga mengamankan barang bukti rekaman CCTV saat Sanimah menculik DHH pada Jumat (21/5/2021) sekira pukul 08.45 WIB.
S yang diamankan aparat gabungan di rumahnya, sekitar pukul 18.15 WIB tepat pada hari kejadian penculikan terjadi.
"Yang bersangkutan sekarang sudah ditahan di Mapolres Jakarta Timur. Tersangka terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara," ujarnya.
Indra menambahkan, jajarannya saat ini masih dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut dengan melengkapi berkas perkara.
Pemeriksaan saksi juga masih dilakukan pihaknya agar berkasnya segera diserahkan ke kejaksaan.
"Untuk bayi yang jadi korban kondisinya dalam keadaan sehat dan selamat, sudah diserahkan ke orangtuanya," tuturnya.
Sebelumya diberitakan, seorang anak anggota TNI yang tinggal di rumah susun (rusun) kesatuannya di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi korban penculikan, Jumat (21/5/2021).
Pelakunya adalah asisten rumah tangga (ART) yang selama ini merawatnya dan baru bekerja beberapa bulan.
Adalah DHH (Daffa Hanif Hamizan) bayi berusia 10 bulan yang menjadi korban penculikan asisten rumah tangganya, S, 37.
Aksi penculikan itu pun kini ramai di media sosial (medsos) dan berharap masyarakat bisa ikut membantu menangkap pelaku. (ifand)