Kabar Baik! Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Provinsi Banten Capai 95,6 Persen

Kamis 20 Mei 2021, 11:22 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti (foto Luthfi)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti (foto Luthfi)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Satgas Covid-19 Provinsi Banten terus berusaha keras menekan angka penyebaran Covid-19, salah satunya dengan cara tracking dan testing yang massif dilakukan.

Hingga saat ini, berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten angka positif rate 6,21%, tingkat kesembuhan 95,6%, tingkat kematian 2,5%, dan BOR ruang perawatan 26%, ICU 43%, serta rumah singgah 17%.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti melaporkan empat indikator penanganan Covid-19 menunjukkan semakin baik dengan tren menurun.

"Bed Occupancy Rate (BOR) berbanding lurus dengan kasus aktif yang ada. Sehingga pada bulan Maret hingga Mei 2021, angka aktif di Provinsi Banten terus mengalami penurunan," ujarnya, Kamis (20/5/2021). 

Selain itu, tren kesembuhan juga terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu tentu berbanding terbalik dengan tingkat kematian terus mengalami penurunan.

"Upaya peningkatan SWAB tes dan laboratorium juga terus dilakukan untuk menghindari adanya fenomena gunung es," ucapnya.

Ati juga menyarankan petugas PPKM Mikro di tingkat RT untuk mendata warga yang telah melakukan mudik dan wisata, agar kemudian dilakukan tes swab sehingga bisa dianalisa dampaknya.

"Supaya PPKM Mikro mampu menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten," tegasnya. 

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengungkapkan tren penanganan Covid-19 semakin lebih baik. Hal itu terlihat dari empat indikator terhadap penanganan Covid-19.

"Tentunya kita harus selalu bersyukur. Tren dari penanganan Covid-19 semakin lebih baik," ungkapnya.

Gubernur juga memberikan apresiasi atas kerja-kerja para Bupati/Walikota serta TNI dan Polri dalam penanganan Covid-19.

"Jajaran di lapangan sangat sabar melayani masyarakat. Di tengah suasana Idul Fitri tidak berkumpul dengan keluarga, tidak pulang kampung. Tetap di lapangan melayani masyarakat," ungkapnya. 

Gubernur mengaku dirinya juga memahami adanya protes dari masyarakat. Menurutnya suatu hal sangat wajar. Adanya satu dua orang yang tidak taat, tidak berarti telah gagal dalam melakukan sosialisasi.

Dijelaskan, keputusan penutupan tempat wisata didasarkan pada pertimbangan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan kelompok.

"Kebijakan publik bisa jadi tidak populer bagi masyarakat, tapi kalau kita yakin untuk kepentingan bersama akan kita lakukan. Walaupun dirasakan begitu pahit bagi masyarakat," ungkap Gubernur. 

Menurut WH, berulangkali Presiden Jokowi berpesan agar hati-hati jangan sampai Indonesia seperti India. Untuk itu harus tetap melakukan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi.

"Kepentingan negara merupakan konstitusi tertinggi. Kalaupun ada kritik atau pun suara sumbang, bagi saya merupakan energi. Untuk kepentingan bersama, kepentingan negara," ungkap Gubernur. (Kontributor Banten/Luthfillah)

Berita Terkait

News Update