"Jajaran di lapangan sangat sabar melayani masyarakat. Di tengah suasana Idul Fitri tidak berkumpul dengan keluarga, tidak pulang kampung. Tetap di lapangan melayani masyarakat," ungkapnya.
Gubernur mengaku dirinya juga memahami adanya protes dari masyarakat. Menurutnya suatu hal sangat wajar. Adanya satu dua orang yang tidak taat, tidak berarti telah gagal dalam melakukan sosialisasi.
Dijelaskan, keputusan penutupan tempat wisata didasarkan pada pertimbangan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan kelompok.
"Kebijakan publik bisa jadi tidak populer bagi masyarakat, tapi kalau kita yakin untuk kepentingan bersama akan kita lakukan. Walaupun dirasakan begitu pahit bagi masyarakat," ungkap Gubernur.
Menurut WH, berulangkali Presiden Jokowi berpesan agar hati-hati jangan sampai Indonesia seperti India. Untuk itu harus tetap melakukan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi.
"Kepentingan negara merupakan konstitusi tertinggi. Kalaupun ada kritik atau pun suara sumbang, bagi saya merupakan energi. Untuk kepentingan bersama, kepentingan negara," ungkap Gubernur. (Kontributor Banten/Luthfillah)