SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kota Cilegon masih menempati posisi pertama dengan nilai investasi tertinggi di Provinsi Banten pada triwulan pertama dari tahun 2021 ini.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Mahdani mengatakan, total nilai investasi di Kota Cilegon pada periode Januari-Maret ini sebesar Rp5,39 triliun dengan total 134 proyek.
Selanjutnya berturut-turut, Kabupaten Tangerang sebesar Rp3,16 triliun 27 dengan 1.079 proyek, Kota Tangerang sebesar Rp3,29 triliun dengan 759 proyek.
"Kemudian Kabupaten Serang sebesar Rp1,68 triliun dengan 251 proyek, Kabupaten Lebak sebesar Rp0,59 triliun dengan 58 proyek, Kota Tangerang Selatan sebesar Rp0,58 triliun dengan 549 proyek, Kabupaten Pandeglang sebesar Rp0,05 triliun dengan 30 proyek, dan Kota Serang sebesar Rp0,01 triliun dengan 38 proyek," jelasnya.
Capaian tersebut menurut Mahdani tidak terlepas dari usaha pemerintah dalam menekan angka Covid-19 di Provinsi Banten, sehinga para investor
berani megambil resiko untuk berinvestasi d Banten.
“Kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah dalam melindungi masyarakat dan menekan Angka Covid19 turut mempengaruhi investor," ucapnya.
Sementara itu Gubernur Banten, Wahidin Halim WH berkomitmen terhadap investor dan siap memberikan kemudahan untuk investasi yang memiliki komitmen pemberdayaan masyarakat.
“Saya bawa semua pejabat Provinsi Banten kesini biar bapak bisa bertanya langsung kepada mereka. Dan kami sangat terbuka,” kata Wahidin.
Wahidin juga menegaskan banyak potensi investasi di Provinsi Banten yang berkelanjutan.
Wahidin menyebutkan investasi pada sektor Kesehatan dan Pendidikan.
Wahidin juga menyampaikan komitmennya membangun sektor agronomi yang berada di Kawasa Selatan Banten.
Sementara itu berdasarkan negara asal investasi, negara Thailand menempati urutan pertama sebagai negara dengan investasi terbanyak di Indonesia.
Adapun realisasi investasi negara Thailand di Indonesia sebesar US$ 223. 032 ribu atau 22,02 persen, selanjutnya berturut-turut Korea Selatan dengan realisasi US$ 147.929 ribu atau 16,60 persen, Singapura dengan realisasi US$ 60.812 ribu atau 6,00 persen, Malaysia dengan Realisasi US$ 50.268 ribu atau 4,96 persen, dan RRT dengan realisasi US$ 5,512 ribu atau 1,53 persen. (kontributor banten/luthfillah)