"Dari Senin malam itu hujan tidak berhenti-berhenti. Dari situ sebenarnya sudah was-was akan adanya longsor. Ternyata saat pagi harinya kejadian," terangnya.
Hingga saat ini, Wandi mengaku, baru mendapatkan bantuan sembako dari BPBD Tangerang Selatan. Selebihnya bantuan uang tunai belum ada.
"Dari kelurahan ada bantuan membantu menebang pohon-pohon bambu dan memunguti puing-puing rumah," sebutnya.
Pembuatan Turap
Wandi, mengaku pernah mengusulkan pendirian turap atau tembok beton di tebing dekat rumahnya, ke Pemerintah Kota Tangerang Selatan sejak tahun 2008 silam.
Sayangnya, permohonan itu tidak kunjung terealisasi hingga akhirnya peristiwa longsor itu terjadi menimpa rumah orang tuanya.
"Dulu pernah diajukan dari RT untuk pembangunan turap atau tembok beton. Tapi sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya," sebutnya.
Wandi menyatakan, sempat terjadi longsor kecil beberapa tahun lalu. Namun tidak sampai merusak atau meluluhlantahkkan rumahnya.
Wandi hanya bisa berharap, pemerintah bisa memberikan jalan terbaik kepada warganya agar hidup nyaman dan aman.
"Muda-mudahan ada jalan terbaik biar saya nyaman dan aman, mau ngungsi juga kemana. Punyanya (rumah), segini," jelasnya. (kontributor tangerang/ridsha vimanda nasution)