Kadung Korbankan Keluarga WIL Malah Bermain "Dua Kaki"

Minggu 16 Mei 2021, 10:34 WIB
Ilustrasi Nah Ini Dia Kadung Korbankan Keluarga WIL Malah Bermain "Dua Kaki."(ucha)

Ilustrasi Nah Ini Dia Kadung Korbankan Keluarga WIL Malah Bermain "Dua Kaki."(ucha)

KALAU partai main dua kaki, itu wajar. Tapi kekasih main dua kaki, sungguh bikin marah Wanandi, 30. Bayangkan, dia sudah korbankan keluarganya demi janda Yuanita, 28, yang cantik dan seksi itu.

Ternyata karyawati SPG-susu ini juga menerima cinta lelaki lain. Yuanita langsung ditusuk, untuk tak sampai wasalam.

Dalam politik, main dua kaki itu wajar.  Misalnya Gerindra, meski Ketumnya sudah masuk kabinet Jokowi, tapi elit politiknya di DPR masih getol menyerang kebijakan pemerintah. Rakyat pun bingung dibuatnya.

Tapi jika dalam soal asmara masih main “dua kaki”,  korban pengkhianatan itu bukan saja bingung, tapi juga sakit hati. Bagaimana mungkin, sini sudah kadung korbankan keluarga, kok sononya malah ke sono-sono jajakan “aset”nya ke lelaki lain juga.

Rupanya Yuanita dari Kotabaru Jambi ini juga seperti itu. Mentang-mentang dirinya menjadi SPG perusahaan susu, dia tak hanya menjual susu kepada konsumen.

Dirinya pun siap dipasarkan jika ada yang berminat. Maklum, dia seorang janda muda yang masih membutuhkan suami pengganti, yang bisa memberikan kehangatan malam secara berkesinambungan.

Rata-rata tenaga SPG memang cantik dan seksi kayak Polwan. Bedanya, seragam Polwan itu masih mengikuti etika kedinasan, sedangkan pakaian SPG cenderung seronok.

Maklum, disengaja agar mata lelaki yang ngantukan jadi  makbyarrrr..... dan kemudian tertarik  akan produk yang ditawarkan. Bagi produsen, yang penting produknya terjual, adapun nantinya SPG jadi ada main dengan konsumen, itu mah bukan urusannya.

Salah satu konsumen yang tertarik pada SPG Yuanita adalah Wanandi, lelaki asal Palembang yang bekerja di kota Jambi.

Karena jauh dari istri, dia jadi mudah tertarik pada perempuan melek sedikit. Dan terhadap Yuanita yang menawarkan susu sapi di rumah kontrakannya, matanya langsung makbyarr.

Soal susunya sih biasa saja, tapi SPG-nya itu lho. Dalam hati dia membatin, “Yuanita ini memang enak dikeloni dan perlu.”

Wanandi langsung beli dua botol. Wanandi memang punya target. Sekarang minum susu sapi yang ditawarkan, lain waktu harus bisa “minum” penjajanya.

Dijamin Yuanita pasti kaya akan kandungan karbohidratnya, banyak nutrisi dan mengandung vitamin D. Bila sering “minum” sang SPG ini, badan akan menjadi sehat dan negarapun menjadi kuat dan hemat, karena rakyatnya jarang yang  gunakan BPJS-Kes.

Harapan Wanandi rupanya terkabul. Hanya beberapa kali lobi-lobi lewat WA, dia berhasil memacari Yuanita termasuk servis tambahan lainnya.

Bahkan ketika diajak menikah pun, janda beranak dua itu tak menolak. Yakin akan kesanggupan SPG cantik nan seksi, Wanandi langsung ceraikan istrinya di Palembang.

Berbekal surat cerai terbitan Pengadilan Agama Palembang, dia segera menghubungi Yuanita untuk menikah resmi.

Tapi sayang seribu sayang, belum sampai dia menunjukkan surat cerai itu, didapat kabar bahwa Yuanita sudah punya gebedan baru. Bahkan sekarang dihubungi nomer WA-nya tak pernah diangkat. Sekali nyambung kata-katanya malah menyakitkan, “Aku sudah punya kekasih baru, maaf!”

Wanandi baru sadar, ternyata Yuanita lagaknya sudah seperti partai saja, main “dua kaki”, siapapun pemenangnya dapat juga kue kekuasaan. Tapi jika urusan cinta juga main “dua kaki”, itu kan kurang ajar.

Mana mungkin “kue”-nya dibagi ke sana kemari. Ini benar-benar pengkhianatan tak terampunkan. Istri di Palembang sudah diceraikan, kok yang di Jambi sudah punya kekasih baru. Ini kan seperti kisah si Lebai malang.

Dengan berbekal pisau, Wanandi mendatangi rumah Yuanita, dan menggugat kesepakatan yang tanpa meterai Rp 10.000,- itu.

Tapi jawaban cewek SPG itu tak berubah, dia tak bisa melanjutkan koalisinya bersama Wanandi. “Tega kamu ya, aku jadi Lebai malang. Sudah aku korbankan keluargaku, kamu mengingkari janji.” Omel Wanandi merepet-repet.

Karena Yuanita tetap saja acuh, langsung saja pisau bawaannya ditusukkan ke tubuh kekasihnya berulang kali.  

Karyawati SPG itu dilarikan ke Rumah Sakit, sementara Wanandi ditangkap polisi. “Aku sudah cerai, dia malah ingkar,” katanya pada polisi. Ingkar janji bagi kekasih dan politisi, itu mah biasa. (GTS)

Berita Terkait
News Update