Bahkan di hari raya lebaran nanti, terpaksa ia harus menetap di Pesantren dan bolak balik tempat pengungsian yang jaraknya tak jauh dari Pesantren yang ia huni.
"Mau ngontrak tapi gak punya duit," ungkapnya sambil menahan sedih.
Sekalipun kebakaran usai, rumah milik Tasmih sudah hangus di lalap api. Ia pun kebingungan meski karena semua harta benda habis.
Tasmih berharap, pemerintah tak hanya memberikan bantuan berupa logistik maupun pakaian dan obat-obatan.
Melainkan bantuan secara nyata, yakni dengan memberikan bantuan uang tunai untuk merenovasi rumahnya yang terbakar. (cr01)