Menhub : Gelombang Arus Mudik Masih Akan Terjadi Sampai Rabu Jelang Idul Fitri

Senin 10 Mei 2021, 16:14 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (foto: ist)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan gelombang arus mudik di masa pelarangan masih akan terjadi mulai Selasa (11/05/2021) hingga Rabu (12/05/2021) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

Sebab itu, Budi meminta masyarakat untuk mengurungkan niatnya untuk mudik demi mencegah penularan Covid-19.

 "Dari survei yang digelar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini agar aparat bisa waspada dan memperketat penyekatan mudik di titik-titik yang sudah ditentukan,"  Budi dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/05/2021) selepas rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

"Dari pantauan yang kami lihat dari survei kami, bahwa mudik ini masih bisa terjadi lagi tinggi, mungkin besok dan lusa," ungkap Budi dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/05/2021) selepas rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Budi menegaskan Pemerintah mengapresiasi masyarakat yang telah memutuskan untuk tidak mudik selama masa peniadaan mudik Lebaran 2021 yang berlaku pada 6 hingga 17 Mei.

 “Kami selaku penyelenggara mengapresiasi masyarakat memberikan suatu respons yang baik tentang upaya peniadaan mudik yang efektif,” ujarnya.

Budi mengatakan dari tanggal 6 hingga 9 Mei terjadi penurunan pergerakan penumpang baik di angkutan udara, laut, darat, maupun perkeretaapian.

“Tanggal 6 Mei sampai 9 Mei yang kita evaluasi, terjadi penurunan yang signifikan. Kalau dari normal itu di (angkutan) udara penurunan sampai 93 persen, kalau di laut dan kereta api kira-kira 90 persen, di darat memang sedikit penurunan kira-kira 40 persen,” ungkapnya.

Namun, Menhub mengungkapkan, terjadi kenaikan jumlah penumpang pada periode sebelum peniadaan mudik yaitu tanggal 22 April hingga 5 Mei. Pada periode tersebut, para pelaku perjalanan diwajibkan untuk menunjukkan surat keterangan negatif tes PCR/swab antigen/GeNose.

“Pada masa 22 April sampai tanggal 5 Mei terjadi suatu kenaikan jumlah mereka yang keluar dari tempat asal 20-30 persen,” ungkapnya.

Budi juga mengapresiasi TNI, Polri, dan pemda [pemerintah daerah) yang melakukan effort yang baik terhadap upaya-upaya penyekatan.

Berita Terkait
News Update