Nanggolan (52) orang yang melayani jasa penukaran uang baru di kawasan Jalan Asemka, Jakarta Barat. (ist)

Jakarta

Jasa Penukaran Uang Baru Sepi Peminat, Pendapatan Mereka Pun Kerap Nihil

Jumat 07 Mei 2021, 11:55 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terik matahari tak menghentikan langkah Nanggolan (52) untuk tetap mengais rezeki pada bulan suci Ramadan.

Bermodalkan uang baru, Nanggolan pergi ke kawasan Jalan Asemka, Jakarta Barat untuk menawarkan jasa tukar uang baru.

Sudah tiga tahun lamanya Nanggolan menjalani profesi jasa tukang uang baru di kawasan Jalan Asemka ini.

Namun pada momen lebaran tahun ini, jasa penukaran uang baru sepertinya kurang diminati oleh masyarakat.

Kata Nanggolan, faktor utamanya adalah karena adanya larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah.

"Biasanya menjelang lebaran gini mah ada aja yang mau nuker uang, tapi ini ngga ada karena ngga ada yang mudik juga kan," ujarnya di kawasan Asemka, Jumat (7/5/2021). 

Menurutnya, semua ini imbas adanya Pandemi Covid-19 yang masih menghantui dan bergentayangan di tengah masyarakat.

Hal serupa juga dirasakan Pasaribu (59). Sudah 30 tahunan ia selalu melayani jasa tukar uang baru ketika hendak menuju hari Raya Idul Fitri.

Namun, pada momen lebaran tahun ini, ia mengaku masyarakat hampir tidak mau menukar uang dengan uang baru.

"Waduh nurun jauh, malah kadang suka gak ada yang nuker. Ini aja bersyukur kamu mau nuker, berkat kamu," ujarnya di kawasan Asemka, Jumat (7/5/2021). 

Wanita parubaya ini bahkan pernah tidak mendapatkan uang sama sekali, sebab tidak ada orang yang mau menukar uang.

Jasa penukaran uang tidak laku, ditambah lagi Pasaribu harus membagi dua hasil yang ia dapat setelah seharian melayani jasa tukar uang baru.

"Ini harus dibagi dua sama yang disini, jadi enggak semua buat saya uangnya," paparnya.

Uang yang ditukarkan Pasaribu yakni ada uang pecahan Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu bahkan uang pecahan Rp75 ribu.

"Kalau (tukar uang pecahan) Rp75 ribu jadi Rp90 ribu," tandasnya. (cr01)

Tags:
jasa penukaran uang barujasa tukar uang baruuang barujasa penukaran uang baru sepi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor