CAKUNG, POSKOTA.CO.ID - Menjelang masa larangan mudik yang diberlakukan pemerintah, Perusahaan otobus (PO) antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, mulai menaikkan harga tiket keberangkatan penumpang. Kenaikan harga tiket yang mencapai 50 persen itu dilakukan untuk menutupi biaya operasional kendaraan.
Kepala Terminal Pulogebang, Bernard Pasaribu mengatakan, beberapa PO bus khususnya kelas eksekutif memang terlihat sudah menaikkan harga tiket. Hal itu sudah dilakukan sebelum larangan mudik guna mencegah penularan Covid-19 berlaku pada tanggal 6 Mei 2021.
"Per tanggal 1 Mei kemarin ada kenaikan. Kenaikan merata pada PO, kisaran 50 persen dari harga sebelumnya," katanya, Minggu (2/5/2021).
Benard mengatakan, kenaikan harga tiket bus serupa dengan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 melanda. Bedanya para PO lebih dulu menaikkan harga tiket karena larangan mudik pada 6 Mei 2021 dan jumlah yang ditawarkan dinilai masih dalam tahap wajar.
"Sejauh ini penumpang juga masih menerima harga yang ditawarkan PO Bus, terlebih saat ini juga memang mendekati hari raya," tuturnya.
Meski harga tiket naik, sambung Benard, kenaikan jumlah penumpang yang akan mudik juga semakin terlihat di Terminal bus Pulogebang. Lonjakan mencapai 40 pesem dengan bus tujuan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra.
"Tanggal 28 April 2021 jumlah keberangkatan sebanyak 943. Tanggal 29 April jumlah keberangkatan sebanyak 1.382 penumpang, sementara tanggal 30 April sebanyak 1.183 penumpang," ujarnya.
Pengurus PO Sahabat di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Martahan Hutagaol membenarkan, bila mayoritas PO mulai menaikkan harga tiket keberangkatan 50 persen dari harga sebelumnya.
"Untuk PO Sahabat tujuan Cirebon, Kuningan, Jawa Barat sekarang tiketnya Rp150 ribu. Tapi penumpang tujuan Jawa Barat sekarang masih sepi, biasanya tujuan Jawa Barat ada kenaikan keberangkatan H-2 lebaran," tukasnya. (ifand)