Karikatur Sental-sentil: Jangan Abaikan Angka Kematian. (kartunis: poskota/arif's)

Sental-Sentil

Jangan Abaikan Angka Kematian

Senin 03 Mei 2021, 06:30 WIB

ANGKA kematian di negeri kita akibat Covid-19 masih tergolong tinggi. Data menyebutkan setiap jam rata- rata 4 orang meninggal dunia akibat virus corona. Setiap harinya, jika dirata-rata  sebanyak 96 orang (hasil perkalian 4x24).

Itu angka rata-rata, artinya bisa lebih, bisa juga berkurang dari angka 96 orang. Seperti yang terjadi pada belakangan ini angka kematian cenderung naik dibandingkan hari-hari sebelumnya. Misalnya per hari Kamis (29/04/2021) terjadi lonjakan angka kematian sebanyak 218 orang.

Dengan angka kematian sebanyak 218 orang per hari, berarti setiap jam rata- rata 9 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Ini tergolong tinggi.

Seperti disampaikan Jubir Satgas Penanganan Covid- 19, Prof Wiku Adisasmito, saat ini  persentase angka kematian sebesar 2,7 persen telah bertahan selama dua bulan terhitung sejak awal Februari 2021.

Angka ini lebih tinggi dari angka kematian rata-rata dunia yakni 2,14 persen.

Meski lebih tinggi hanya 0 sekian persen, tetapi tidak lantas dianggap remeh, terabaikan dalam penanganan, dalam hal ini adalah rangkaian kegiatan dari 3T, mulai dari testing, tracing dan treatment.

Kita sudah mampu mengendalikan kasus positif hingga lebih rendah dari penambahan rata-rata kasus positif dunia. Kita juga mampu meningkatkan angka kesembuhan, lebih tinggi dari rata-rata tingkat kesembuhan dunia.

Begitu pun hendaknya tingkat kematian terus diupayakan agar lebih rendah dari rata-rata tingkat kematian dunia dengan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien Covid.

Mengapa kita selalu berkiblat kepada data dunia? Jawabnya karena pandemi Covid-19 itu menimpa hampir semua negara di dunia. Ada ketentuan-ketentuan yang wajib menjadi acuan dalam penanganan pandemi.

Tidak itu saja, kita harus berkaca kepada situasi Covid di dunia, yang terjadi di negara lain, yang suatu saat akan bermutasi ke negeri kita. Yang paling riil adalah virus baru mutasi dari negera lain, seperti B117 dari Inggris.

Di dalam negeri adalah mencegah jangan sampai terjadi mutasi kasus positif dari daerah yang satu ke dearah lainnya. Yang sebelumnya minim kasus menjadi lonjakan kasus karena adanya mutasi pergerakan kasus positif (aktif).

Ada 10 provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi pada bulan April 2021 ini, di antaranya Riau, Sumatra Barat, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Ingat! Jumlah kasus positif yang tinggi berpotensi menuju kematian apabila tidak ditangani dengan baik. (jokles)

Tags:
Sental-SentilJangan Abaikan Angkaangka kematianposkota.co.id

Administrator

Reporter

Administrator

Editor