Maka sore hari di hari Minggu dia pamit untuk masuk kerja. Alasannya, menggantikan temannya yang berhalangan. “Hati-hati di rumah ya ma,” kata Tatang sambil berangkat kerja.
Padahal aslinya, Tatang hanya menyelinap ke rumah tetangga saja. Solikah yang tak sadar sedang dalam pantauan suami, kepergian Tatang ke kantor justru dianggap sebuah keberuntungan.
Di-WA-lah Dadang, agar nanti malam ke rumah, karena situasi di rumah mantap terkendali. Alasannya, suami sedang piket di kantor.
Malam itu, tepat Minggu malam sepakbola di TV menampilan pertandingan Persib lawan Persidja di stadion Manahan, Solo. Belum juga pertandingan bola di TV selesai,
Tatang di SMS bahwa ada lelaki tak dikenal masuk rumah dan langsung kunci pintu. “Bagaimana, apa digerebek sekarang, tit tit tit titiiiiit........” bunyi SMS tersebut.
Tatang pun segera pamitan pulang. Penggerebekan dilangsungkan, dan memang kedapatan Dadang dari Parigi itu dalam kamar.
Keduanya diseret keluar, dan diinterogasi. “Sudah mencetak gol belum?” kata Pak RT. Kasus ini awalnya mau diselesaikan secara kekeluargaan saja, tapi tak menemui titik temu, sehingga dilaporkan ke Polres Pangandaran. Hasilnya nanti, paling-paling penjara beberapa bulan saja. (GTS)