ADVERTISEMENT

Bamsoet Minta Pemerintah Pertimbangkan Rekomendasi IDAI Terkait Pembelajaran Tatap Muka

Jumat, 30 April 2021 13:26 WIB

Share
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.(Ist)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum merekomendasikan digelarnya pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal ini berdasar hasil kajian IDAI yang melihat situasi dan penyebaran Covid-19 masih tinggi.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk menjadikan rekomendasi dan hasil kajian IDAI tersebut sebagai perhatian, juga sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan.

"Meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk dapat menyiapkan suatu sistem keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual (blended learning) apabila PTM tetap akan dilaksanakan, sehingga dengan adanya metode tersebut anak dan orang tua mempunyai kebebasan memilih metode pembelajaran luar jaringan (luring) atau dalam jaringan (daring)," kata Bamsoet, (30/4/2021).

Ia meminta rekomendasi itu bisa menjadi peringatan untuk pemerintah lebih berhati-hati dalam memulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM) agar tidak menimbulkan klaster baru Covid-19 yang berasal dari lingkungan pendidikan. Mengingat, perkembangan pandemi Covid-19 secara nasional kembali meningkat.

Ia juga mendorong pemerintah daerah agar terlebih dahulu mematangkan persiapan pelaksanaan PTM, termasuk petunjuk SOP pada sekolah di masa pandemi.

Bamsoet memastikan seluruh persyaratan PTM beserta dukungan sarana prasarana protokol kesehatan di lingkungan pendidikan dipenuhi.

Dengan begitu, kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan aman dan terhindar dari paparan virus.

"Meminta pemerintah daerah menempatkan petugas untuk melakukan pengawasan secara ketat kepada setiap satuan pendidikan yang menggelar PTM, sekaligus mengevaluasi secara berkala pelaksanaan PTM di tengah pandemi. Mengingat pelaksanaan PTM di tengah meningkatnya penyebaran Covid-19 yang dikhawatirkan berpotensi menimbulkan kluster baru penyebaran Covid-19," tutupnya. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT