SERANG, POSKOTA.CO.ID - Progres vaksinasi terhadap lansia di Kota Serang sampai bulan kedua ini hanya mampu mencapai 10,1 persen atau sebanyak 3.000 dari total 23.000 sasaran.
Rendahnya capaian itu dinilai karena Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang selaku leading sektor, kurang aktif melakukan kordinasi dan komunikasi kepada stakeholder lainnya dalam proses vaksinasi ini.
Hal tersebut dikatakan Asisten Daerah (Asda) II Pemkot Serang Yudi Suryadi, Kamis (29/4/2021), seusai melakukan rapat kordinasi dengan Dinkes, Camat, Satpol-PP dan para alim ulama.
Menurut Yudi, sebagai leading sektor seharusnya Dinkes bisa mampu membagi tugas berat ini kepada jajaran dan stakeholder lainnya.
"Kalau dibebankan sendiri pasti berat, ditambah lagi dengan pekerjaan pokok di Dinkes itu yang cukup banyak. Makanya harus dikordinasikan dengan Puskesmas dan stackholder lainnya," jelasnya.
Meskipun demikian, lanjutnya, ia pun memahami terhadap kondisi ini. Karena mungkin terbentur dengan keterbatasan SDM yang ada serta banyaknya tugas yang harus diselesaikan juga.
"Untuk itu tadi disepakati, untuk mengoptimalkan proses vaksinasi lansia ini pihaknya akan mendorong dan mengikutsertakan peran para alim ulama, camat serta lurah setempat," ujarnya.
Menurut Yudi, para lansia serta masyarakat Kota Serang pada umumnya masih memiliki keraguan terhadap kehalalan vaksin ini, ditambah lagi sekarang sedang puasa Ramadan.
"Mereka khawatir kalau disuntik vaksin, puasanya akan batal," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, yang menjadi persoalan utama adalah keraguan akan kehalalan vaksin ini yang memberatkan masyarakat untuk ikut serta mengikuti program vaksinasi.
"Masyarakat kita kan masih tabu dan sensitif terhadap persoalan ini. Padahal, MUI sendiri sudah menyatakan bahwasanya vaksin ini halal," ungkapnya.
Untuk itu, Pemkot menggandeng para ulama dan kiai untuk memberikan sentuhan kepada calon sasaran agar mereka mau mengikuti program vaksinasi ini.
"Karena persoalan ini pendekatannya hanya bisa lewat mereka," tegasnya. (kontributor banten/luthfillah)