Belasan Pencari Suaka Lancarkan Demo Akui Ingin Bertemu Presiden
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Belasan pengungsi atau pencari suaka berkewarganegaraan asing melakukan aksi demo di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, untuk meminta bantuan Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo.
Salah satu pengungsi dari Afghanistan, Jumakhan, mengatakan dirinya bersama para pengungsi lain ingin menuntut kejelasan status kewarganegaraan, hingga bantuan logistik untuk bertahan hidup.
"Kami ingin bertemu Presiden. Kami ingin keluar dari Indonesia naik kapal atau darat, tapi dicegah. Kenapa tidak boleh? Sedangkan di sini kami tidak dapat bantuan," kata Jumakhan kala mengutarakan aspirasinya dalam aksi tersebut, Rabu, (21/4/2021).
Dalam aksi tersebut, Jumakhan juga mengaku sudah 20 tahun menunggu tindakan dan bantuan dari Komisioner Tinggi PBB atau UNCHR untuk pengungsi.
Selama itu pula, ia bersama puluhan pengungsi bernaung di tenda pinggir jalan, depan Kantor Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih Barat, Jakarta Pusat.
Pengungsi lainnya dari Afghanistan, Khan Ibrahim juga menceritakan anaknya yang baru lahir namun tak bisa ia temui karena biaya rumah sakit.
"Saya tidak bisa kerja di sini, kuliah apalagi, cari uang bagaimana sedangkan saya di sini tidak gratis. Harus bayar 1.500 dolar per bulan," katanya.
Pada demo tersebut juga ada salah seorang wanita pengungsi tengah hamil cukup besar. Dikarenakan kondisinya cukup lemas, alhasil ia pun terpaksa dievakuasi menggunakan bajaj.
Meski begitu aksi belasan pengungsi ini tak berlangsung lama, pasalnya aparat Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) langsung menghadang aksi tersebut dan menggiring para pengungsi kembali ke Menara Ravindo.
Merespon hal itu, Kapolsek Metro Gambir AKBP Kadek Budiyarta yang turut melakukan pendampingan demonstrasi tersebut segera mengarahkan para pencari suaka untuk kembali ke pengungsian mereka.
"Nanti kita bicarakan lagi di depan Menara Ravindo. Kita diskusikan apa yang diminta," pungkas Budiyarta. (cr05)